Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ketahui Definisi dan Jenis Risiko Finansial

ilustrasi administrasi keuangan (unsplash.com/Tyler Franta)

Jakarta, FORTUNE - Dalam hidup ini, tidak ada satupun hal yang luput dari risiko. Termasuk, risiko finansial yang dapat menyebabkan Anda kehilangan aset. 

Dalam risiko keuangan, ada yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Sesuai namanya, risiko keuangan jangka pendek umumnya terjadi mendadak namun berdampak tidak lama. Contohnya, sakit ringan, motor rusak, kehilangan dompet dan sebagainya. 

Berbeda dengan risiko jangka panjang yang dampaknya bersifat cukup signifikan. Misalnya, terjadi cacat permanen pada anggota tubuh, kematian pada tulang punggung keluarga dan sebagainya. Untuk meminimalisir risiko finansial tersebut, ikuti terus ulasan di bawah ini. 

Definisi risiko finansial

ilustrasi administrasi keuangan (unsplash.com/ Towfiqu barbhuiya)

Risiko finansial adalah suatu bentuk risiko yang muncul atas suatu kejadian dan membawa dampak yang merugikan bagi kondisi finansial seseorang. Secara umum, risiko finansial terbagi menjadi dua yaitu risiko finansial sistematis dan risiko finansial non-sistematis.

Risiko sistematis merupakan risiko finansial yang tidak bisa diprediksi ataupun dihindari karena beberapa faktor. Misalnya karena adanya pandemi, iklim politik, dan lain sebagainya yang mengakibatkan terjadinya inflasi, peningkatan suku bunga, kenaikan volatilitas pasar.

Sedangkan risiko non-sistematis merupakan risiko finansial yang menimpa seseorang, organisasi, grup karena adanya suatu kejadian. Misalnya kerugian, sakit, ataupun kematian.

Jenis risiko finansial

ilustrasi kelola utang (unsplash.com/Amol Tyagi)

Apabila dilihat dari sumbernya, risiko finansial terdapat 4 jenis, yaitu pendapatan, aset, pengeluaran, dan utang. Berikut penjelasan jenis risiko finansial berdasarkan sumbernya. 

1. Risiko pendapatan

Risiko pendapatan adalah berbagai risiko yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memperoleh pendapatan. Contohnya antara lain yaitu cacat fisik yang mengakibatkan sulit bekerja, terkena PHK atau kehilangan pekerjaan, dan kematian.

2. Risiko pengeluaran

Risiko pengeluaran adalah risiko yang timbul ketika Anda menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan. Namun, pengeluaran Anda justru lebih besar daripada pemasukan. Dengan demikian, pendapatan yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, sehingga mengharuskan untuk mengeluarkan banyak uang. Misalnya kecelakaan, kerusakan kendaraan, dan renovasi rumah akibat suatu insiden. 

3. Risiko aset 

Risiko ini muncul karena instrumen investasi atau aset yang dimiliki mengalami beberapa kendala. Antara lain dikarenakan kehilangan aset investasi, pencurian atau kerusakan pada aset yang Anda miliki. Sehingga, aset Anda mengalami depresiasi atau penyusutan nilai. 

4. Risiko utang

Jenis risiko ini terjadi akibat seseorang atau perusahaan memiliki utang. Risiko ini mencakup beberapa poin, antara lain ketidakmampuan untuk membayar utang, denda finansial, terjebak dalam utang dengan suku bunga yang tinggi, dan lain-lain. 

Cara menghindari risiko finansial

ilustrasi defisit (unsplash.com/Emil Kalibradov)

Setelah mengetahui risiko finansial yang dapat mengancam kestabilan keuangan Anda, maka bukan berarti tidak bisa kita atasi. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir terjadinya risiko finansial. 

Berikut ini merupakan upaya untuk mengelola keuangan agar risiko-risiko yang mungkin terjadi dapat dihindari.

1. Membuat rencana finansial

Rencana finansial akan memberikan informasi tentang pendapatan yang dapat dioptimalkan. Perencanaan finansial juga bisa memberi informasi tentang pengeluaran yang harus dikurangi.

2. Menyiapkan asuransi

Asuransi dapat dijadikan jaminan jika terjadi musibah pada suatu keluarga yang memengaruhi kondisi keuangannya. Beberapa asuransi yang bisa dipertimbangkan untuk meminimalisir risiko tersebut di antaranya adalah asuransi pendidikan, kesehatan, kecelakaan, dan kematian.

3. Menyimpan dana darurat

Risiko finansial adalah hal yang dapat terjadi secara tak terduga. Oleh karena itu, penting bagi seseorang atau suatu perusahaan memiliki dana darurat yang bisa dipakai sewaktu-waktu. Jika keadaan mendesak, dana darurat ini dapat membantu menghindari risiko finansial.

Selain itu, utang juga dapat memberikan beban keuangan. Dengan demikian, utang bisa menjadi hal yang seharusnya Anda hindari. Di samping itu, investasi juga dapat membantu Anda dalam mencapai tujuan dan kebebasan finansial. Semoga informasi ini bermanfaat!

Share
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Suheriadi - .
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us