Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi: bendera negara anggota ASEAN. (Dok. Istimewa)

Jakarta, FORTUNE - DBS Bank Ltd (Bank DBS) memperkirakan defisit fiskal di negara Asean-6 akan menyempit pada 2023. Keenam negara tersebut ialah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. 

Senior Economist Bank DBS Eurozone, India, Indonesia Radhika Rao menjelaskan, hal ini terjadi lantaran tiga alasan. Pertama yakni untuk menjaga kebijakan fiskal selaras dengan perubahan kebijakan moneter, kedua ialah melengkapi upaya untuk menekan inflasi dan ekspektasi inflasi. 

"Serta menjaga agar kondisi fiskal dan posisi utang tidak memburuk seiring dengan kenaikan bunga pinjaman," jelas Radhika melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (25/11).
 

Kenaikan PPN untuk menjaga fiskal RI

Shutterstock/Panchenko Vladimir

Menilik lebih jauh ke depan, pendapatan pajak sebagai bagian dari PDB dinilai telah mengalami penurunan struktural di kawasan Asean 6 saat sebelum pandemi dan selama dasawarsa terakhir, kecuali Filipina. Radhika menyebut, setiap negara mengambil pendekatan berbeda untuk mengatasi hal ini. 

"Indonesia dan Malaysia mencatatkan pendapatan pajak terendah sebagai persentase PDB di antara negara lain. Porsi Indonesia mencapai sekitar 10 persen dari PDB, sementara Malaysia berkisar 11 persen dalam beberapa tahun terakhir," katanya. 

Radhika menilai, langkah Indonesia untuk mengimbangi penyempitan defisit fiskal dengan menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) selain pajak tidak langsung (rokok, pajak karbon, skema amnesti sukarela satu kali). Namun, basis pajak lebih luas akan diperlukan untuk meningkatkan rasio secara struktural. 

Pelonggarkan batas utang negara diprediksi bakal berlanjut

Editorial Team