Pembiayaan Kendaraan Listrik Adira Finance Sentuh Rp379,6 Miliar

- Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru untuk kendaraan listrik senilai Rp379,6 miliar.
- Pembiayaan baru Adira Finance pada tahun 2024 turun 12 persen menjadi Rp36,6 triliun, sementara pembiayaan non-otomotif tumbuh 10 persen menjadi Rp9,8 triliun.
- Pembiayaan konvensional masih mendominasi pembiayaan baru dengan kontribusi 75 persen, sementara pembiayaan syariah mewakili 21 persen dari total pembiayaan baru.
Jakarta, FORTUNE - Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru untuk kendaraan listrik (EV) senilai Rp379,6 miliar. Pembiayaan itu disalurkan baik roda dua maupun roda empat di sepanjang 2024.
Presiden Direktur Adira Finance, Dewa Made Susila memandang secara umum industri otomotif mengalami menghadapi tantangan di tahun 2024, khususnya di segmen kendaraan roda empat.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan ritel kendaraan roda empat baru turun secara signifikan sebesar 11 persen (yoy) menjadi 890 ribu unit.
"Seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat serta menurunnya kapasitas pembayaran konsumen, dan dalam upaya menjaga kualitas aset, Perusahaan menerapkan strategi yang lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan selama tahun 2024," kata Made melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (26/2).
Pembiayaan baru Adira Finance capai Rp36,6 triliun di 2024

Sebagai hasilnya, pembiayaan baru Adira Finance pada tahun 2024 tercatat menurun sebesar 12 persen (yoy) menjadi Rp36,6 triliun. Meski mencatatkan penurunan pada total pembiayaan baru, Adira Finance berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan non-otomotif sebesar 10 persen (yoy) menjadi Rp9,8 triliun.
"Sebagian besar pembiayaan non-otomotif saat ini dikontribusi oleh pembiayaan multiguna melalui produk 'Solusi Dana. Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan relatif stabil sebesar Rp56,0 triliun," kata Made.
Di sisi lain, pembiayaan konvensional masih mendominasi pembiayaan baru dengan kontribusi 75 persen dari pembiayaan baru. Sedangkan, pembiayaan syariah tercatat mewakili 21 persen dari total pembiayaan baru. Berbagai inisiatif ini terus dilakukan sebagai upaya untuk membangun kesadaran pasar akan produk-produk Perusahaan yang berbasiskan syariah.
Untuk dapat terus meningkatkan penyaluran pembiayaan, Adira Finance memperluas jaringan bisnisnya secara selektif di wilayah-wilayah yang berpotensi tinggi dan masih rendah penetrasi. Hingga Desember 2024, Adira Finance telah mengoperasikan 508 jaringan bisnis di seluruh Indonesia, termasuk cabang syariah.