Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penyaluran Kredit Selama Ramadan Tumbuh Melambat 9,8%, Ini Analisis BI

Ilustrasi Kredit/Bing.com

Jakarta, FORTUNE - Momen Ramadan telah memacu penyaluran kredit perbankan di masyarakat. Hal tersebut tecermin pada data Bank Indonesia (BI) yang mencatat penyaluran kredit pada Maret 2023 mencapai Rp6.424,4 triliun, atau tumbuh 9,8 persen secara year-on-year (yoy). Meski demikian, pertumbuhan tersebut sedikit melambat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 10,4 persen (yoy). 

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan perkembangan tersebut sejalan dengan melambatnya laju penyaluran kredit pada golongan debitur korporasi dan perorangan. 

“Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Maret 2023 disebabkan oleh perkembangan kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi,” ujar Erwin dikutip di Jakarta, Senin (1/5).

Kredit modal kerja tumbuh 10 persen

Suasana pabrik Eksonindo. (Fortuneidn/Bayu)

Secara terperinci, Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 10 persen (yoy) pada Maret 2023 menjadi Rp2.818 triliun, atau melambat setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 10,2 persen (yoy). 

Perkembangan KMK bersumber dari pergerakan KMK sektor industri pengolahan, yang tumbuh 4,7 persen yoy pada bulan laporan, setelah tumbuh 5,6 persen (yoy) pada Februari 2023. Hal itu terjadi terutama pada sub sektor industri kimia dasar, kecuali pupuk di DKI Jakarta dan Jawa Timur. 

Selain itu, KMK perdagangan, hotel dan restoran (PHR) tumbuh 5,0 persen (yoy) pada Maret 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 5,7 persen (yoy), terutama pada subsektor perdagangan besar bahan bakar gas, cair, dan padat, serta produk sejenis di DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan. 

Kredit investasi tumbuh 10,3 persen

ilustrasi menghitung investasi (pexels.com/Lukas)

Sementara itu, Kredit Investasi (KI) pada Maret 2023 tumbuh 10,3 persen (yoy) menjadi Rp1.677 triliun setelah tumbuh 11,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Hal ini terutama bersumber dari sektor industri pengolahan serta sektor pengangkutan dan komunikasi. 

"KI sektor Industri Pengolahan pada Maret 2023 tumbuh 16,5 persen (yoy), setelah tumbuh 22,9 persen (yoy) pada Februari 2023, seiring perkembangan kredit pada subsektor industri semen, kapur dan gips, serta barang-barang dari semen, dan kapur di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," kata Erwin. 

Kredit investasi sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh melambat menjadi 2,5 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,8 persen (yoy), terutama pada subsektor jaringan telekomunikasi di DKI Jakarta. 

Kredit konsumsi tumbuh melambat menjadi 9,1 persen

Ilustrasi penyaluran kredit perumahan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Kredit Konsumsi (KK) juga tumbuh melambat 9,1 persen (yoy) pada Maret 2023 menjadi Rp1.860 triliun setelah tumbuh 9,6 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit multiguna. 

Tercatat, penyaluran kredit sektor properti tumbuh menguat 8,7 persen (yoy) pada Maret 2023 setelah sebelumnya tumbuh 7,6 persen (yoy), terutama didorong oleh perkembangan kredit konstruksi. 

“Kredit konstruksi tumbuh sebesar 7,4 persen (yoy) pada Maret 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 2,7 persen (yoy), disebabkan oleh pertumbuhan kredit konstruksi perumahan sederhana di DKI Jakarta dan Jawa Barat,” tambahnya. 

Di sisi lain, kredit real estate tumbuh 15,9 persen (yoy) terutama berasal dari kredit real estate perumahan flat apartemen, setelah bulan sebelumnya tumbuh 17,4 persen (yoy). Sementara itu, Kredit KPR/KPA tumbuh 7,3 persen (yoy) pada periode laporan, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,8 persen (yoy), khususnya pada KPR tipe di atas 70.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
Suheriadi - .
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us