Purbaya Klaim Dana SAL di Bank Berhasil Turunkan Bunga, Ini Datanya

- Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa klaim penempatan dana SAL di Bank Indonesia berhasil menurunkan bunga deposito hingga kredit.
- Penempatan total dana Rp276 triliun ke beberapa bank nasional telah memperkuat likuiditas dan mendorong penurunan suku bunga deposito sebesar 67 bps.
- Penurunan suku bunga kredit perbankan cenderung lebih lambat, namun pihak Kementerian Keuangan fokus pada memupuk anggaran untuk mengantisipasi kebutuhan APBN di periode pertama 2026.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengklaim penempatan dana saldo anggaran lebih (SAL) Bank Indonesia (BI) ke perbankan nasional telah berhasil menurunkan bunga deposito hingga kredit.
Bendahara negara ini menyebut, penempatan total dana Rp276 triliun ke Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, BSI hingga Bank Jakarta telah memperkuat likuiditas. Selain itu, penurunan suku bunga kredit dapat mendorong aktivitas bisnis yang lebih cost-efficient dan memperkuat transmisi penguatan likuiditas ke sektor riil.
“Dampaknya telah terlihat dari penurunan signifikan suku bunga deposito, yang kami yakini akan segera diikuti suku bunga kredit lebih signifikan lagi,” ujar Purbaya pada saat konferensi pers APBN Kita di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (18/12).
Bila melansir data BI, suku bunga deposito 1 bulan tercatat telah turun sebesar 67 bps dari 4,81 persen pada awal 2025 menjadi 4,14 persen pada November 2025. Namun demikian, penurunan suku bunga kredit perbankan cenderung lebih lambat dan karenanya perlu terus didorong, yaitu sebesar 24 bps dari 9,20 persen pada awal 2025 menjadi sebesar 8,96 persen pada November 2025.
“Jadi likuiditas di sistem akan membaik, ekonomi akan lebih membaik lagi kedepan. Jadi reaksi (penempatan dana) pada September, Oktober kemarin yang akan euphoria akan kembali lagi di sistem keuangan,” kata Purbaya.
Bank sentral sebelumnya juga sempat berpendapat bahwa efektivitas transmisi pelonggaran kebijakan moneter terhadap penurunan suku bunga perbankan perlu terus didorong untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti juga memastikan bahwa hingga akhir 2025 pihaknya belum akan menggelontorkan dana SAL tambahan. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan likuiditas di sistem perbankan pada akhir tahun ini tengah melimpah.
Prima menyatakan, fokus Kementerian Keuangan di akhir tahun ini ialah memupuk anggaran untuk mengantisipasi kebutuhan APBN di periode pertama di 2026. "Jadi kita tidak ada tahun ini, di akhir tahun ini, karena tadi disampaikan Pak Menteri potensi kenaikan likuiditas akhir tahun akan meningkat," kata Primanto.


















