Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi investasi low risk (unsplash/@micheile)

Jakarta, FORTUNE - Bank of America baru-baru ini mengungkapkan tren investasi baru di kalangan Gen Z dan milenial kaya di Amerika Serikat. Alih-alih berinvestasi dalam aset tradisional seperti saham dan obligasi, generasi muda ini lebih memilih untuk menanamkan uang mereka dalam perhiasan, sepatu sneakers, dan anggur berkualitas tinggi. 

Melansir Fortune.com, menurut survei terbaru Bank of America yang melibatkan lebih dari 1.000 individu dengan aset investable rumah tangga minimal US$3 juta, 72 persen dari mereka yang berusia 43 tahun ke bawah merasa skeptis terhadap investasi eksklusif dalam aset tradisional. Sebaliknya, hanya 28 persen dari mereka yang berusia 44 tahun ke atas yang menunjukkan sikap hati-hati serupa.

Survei tersebut juga mengungkap bahwa 94 persen dari Gen Z dan milenial memiliki minat besar terhadap barang koleksi. Jam tangan, perhiasan, serta anggur dan minuman beralkohol yang langka menjadi pilihan utama mereka. Selain itu, mereka juga tertarik pada mobil langka, barang antik, sepatu sneakers, dan seni.

Gen Z diprediksi jadi "generasi terkaya dalam sejarah"

Minat ini tidak mengherankan mengingat prediksi bahwa generasi ini akan menjadi "generasi terkaya dalam sejarah." Laporan Bain & Co. pada Januari lalu memperkirakan bahwa pada tahun 2030, Gen Z akan menyumbang 25 persen hingga 30 persen dari pembelian pasar mewah, sementara milenial akan menyumbang 50 persen hingga 55 persen.

Penulis Claudia D’Arpizio, Federica Levato, Andrea Steiner, dan Joëlle de Montgolfier mencatat bahwa "Didorong oleh pola pikir investasi, perhiasan diperkirakan akan mencapai nilai pasar €30 miliar pada tahun 2023, dengan perhiasan berkualitas tinggi menjadi titik terang investasi di tengah ketidakpastian. Jam tangan terus berkembang meskipun ada polarisasi yang meningkat di sekitar beberapa pemenang industri."

Minat pada barang koleksi menurun dengan setiap generasi berturut-turut. Hanya 57 persen baby boomers yang tertarik pada kelas aset ini, angka tersebut turun menjadi 55 persen di kalangan generasi silent. Sementara itu, 80 persen Gen X yang berusia antara 44 dan 59 tahun menunjukkan minat pada barang koleksi, terutama pada koin, perhiasan, dan jam tangan.

Individu muda kaya juga memiliki pendekatan yang berbeda dalam berbagi aset mereka di masa depan. Sebanyak 56 persen dari mereka yang berusia 21 hingga 43 tahun mengatakan akan menyimpan beberapa karya seni dalam koleksi pribadi mereka, 32 persen akan menyumbangkan satu atau beberapa karya ke museum atau yayasan, dan 26 persen akan berbagi beberapa karya dengan lembaga non-seni.

77% generasi tua menyimpan koleksi seni

Editorial Team