Riset: 65% Konsumen ASEAN Khawatirkan Ketahanan Finansial

Jakarta,FORTUNE - Sebagian besar konsumen di kawasan ASEAN masih merasakan kegelisahan terhadap ketahanan finansial akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut merupakan salah satu temuan utama dari survei UOB ASEAN Consumer Sentiment Study. Di mana kajian yang selesai pada Juli 2021 mengikut sertakan 3.500 responden dari lima negara di Asean yang diwawancarai. Termasuk 1.000 dari Singapura dan lebih dari 600 dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam
Tercatat, sekitar 65 persen responden menunjukkan kegelisahan terkait penurunan tabungan dan kekayaan mereka. Selain itu, terdapat juga kegelisahan terkait peningkatan pengeluaran rumah tangga dan pemenuhan komitmen keuangan jangka panjang.
Jacquelyn Tan, Head of Gro up Personal Financial Services, UOB menyatakan, kesejahteraan finansial berperan penting dalam kesehatan mental individu secara keseluruhan.
"Sebab, hal tersebut dapat meminimalkan stres dan kecemasan yang mereka alami, terutama di masa yang serba tidak pasti saat ini," tambah Jacquelyn melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa (23/11).
Sebanyak 33 persen konsumen perkirakan pandemi selesai di 2023
Di tengah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, konsumen di ASEAN dinilai telah belajar menghadapi perubahan konstan dalam aturan protokol kesehatan untuk mempersiapkan diri untuk hidup dengan "kenormalan baru".
Bahkan, sekitar 33 persen responden di kawasan juga memperkirakan, perlu dua tahun atau sekitar tahun 2023 untuk mengendalikan pandemi covid-19.
"Angka ini meningkat 18 persen dari tahun sebelumnya. 40 persen responden juga percaya bahwa perlu waktu dua tahun atau lebih agar kehidupan kembali seperti sebelum Covid-19," ungkap survei tersebut.