FINANCE

Aset Industri Asuransi Tembus Rp883 Triliun, namun Penetrasi Rendah

Tingkat literasi asuransi kalah dengan perbankan.

Aset Industri Asuransi Tembus Rp883 Triliun, namun Penetrasi RendahIlustrasi asuransi jiwa. Shutterstock/Thodonal88
25 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Akumulasi aset dari industri asuransi sepanjang Januari-Agustus 2022 mencapai Rp883,26 triliun atau mengalami pertumbuhan kuat 7,89 persen secara year on year (yoy). Namun, kondisi tersebut disayangkan berbanding terbalik dengan kondisi penetrasi asuransi di dalam negeri. 

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK, Ogi Prastomiyono, mengatakan posisi penetrasi asuransi di Indonesia hanya 1,6 persen atau kalah dibandingkan dengan negara-negara lain seperti India yang mencapai 4,2 persen, Malaysia 5,3 persen, dan Thailand 5,4 persen.  

"Artinya, masih cukup besar peluang perusahaan asuransi untuk tumbuh, karena kita punya GDP sangat besar, jumlah penduduk sangat besar," kata Ogi melalui konferensi video di Jakarta, Senin (24/10). 

Pendapatan premi naik tipis 2,10%

Ilustrasi Asuransi Jiwa/Shutterstock

Sementara itu, dari sisi akumulasi pendapatan premi, industri asuransi pada Januari-Agustus 2022 mencapai Rp205,9 triliun, naik tipis 2,10 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021. 

Dari segmen investasi, perusahaan asuransi yang bergerak di bidang asuransi jiwa, umum, maupun reasuransi mencatat pemasukan Rp673,66 triliun, naik 5,97 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.  

Dengan pencapaian tersebut, segmen permodalan perusahaan asuransi jiwa atau risk based capital (RBC) juga tetap kuat mencapai 485,51 persen. 

"Ini berarti masih di atas ambang threshold 120 persen sesuai ketentuan OJK," kata Ogi.

Literasi asuransi kalah dengan perbankan

asuransi kesehatan adalah jenis anuitas
ilustrasi anuitas (pexels.com/Olya Kobruseva)

Related Topics