FINANCE

Asuransi Jiwa AIA Catatkan Pendapatan Premi Rp13,61 triliun

AIA bukukan laba Rp1 triliun di 2021.

Asuransi Jiwa AIA Catatkan Pendapatan Premi Rp13,61 triliunIlustrasi AIA/ Shuterstock msyaraafiq
21 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan asuransi jiwa PT AIA Financial (AIA) membukukan pendapatan premi sebesar Rp13,61 triliun (unaudited) di kuartal IV-2021. Raihan tersebut naik tipis dibanding pendapatan premi 2020 sebesar Rp 13,59 triliun. 

Presiden Direktur AIA, Sainthan Satyamoorthy mengatakan, meski hanya tumbuh tipis, rasio pencapaian solvabilitas AIA mampu mencapai hingga 645 persen (unaudited) jauh melebihi ketentuan regulator sebesar 120 persen. 

Dari hal tersebut lanjut Sainthan,  mencerminkan bahwa AIA dapat memenuhi kewajibannya dalam jangka panjang termasuk membayarkan klaim dan Uang Pertanggungan nasabah.
 

AIA bayarkan klaim Rp11,5 triliun di 2021

AIA juga membuktikan komitmennya dalam memproteksi nasabah dengan membayar total klaim dan manfaat sepanjang 2021 yang mencapai Rp 11,5 triliun (unaudited). 

Total klaim tersebut tumbuh 32 persen bila dibandingkan dengan total tahun 2020 sebesar Rp 8,7 triliun. "Pencapaian kinerja perusahaan yang sehat merupakan kerja keras dari seluruh tim," kata Sainthan. 

Sebagai bagian dari komitmen perusahaan di tengah masa pandemi, AIA juga secara responsif meluncurkan berbagai inovasi produk yang relevan untuk mendampingi nasabah yang membutuhkan perawatan dan proteksi dari virus Covid-19.  

“AIA juga secara proaktif menyediakan asuransi gratis terkait Covid-19 kepada 20.000 masyarakat melalui program AIA Bebas Terlindungi," katanya.

AIA bukukan laba Rp1 triliun di 2021

Sementara itu, AIA juga mampu mencatatkan laba operasional sebesar Rp 1,0 triliun (unaudited), berbalik ke arah lebih baik bila dibandingkan tahun 2020 yang sempat mencatatkan rugi setelah pajak senilai Rp816,13 miliar 

Di sisi Neraca, aset AIA di kuartal empat 2021 mencapai Rp53 triliun. Capaian tersebut stagnan bila dibandingkan dengan tahun 2020 lalu. 

Related Topics