FINANCE

BI Gandeng Bank of Korea Kerja sama Sitem Pembayaran dan Moneter 

Kedua bank sentral perkuat pembayaran lintas batas.

BI Gandeng Bank of Korea Kerja sama Sitem Pembayaran dan Moneter Ilustrasi Bank Indonesia/ Shutterstock Harismoyo
17 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Bank Indonesia (BI) bersama Bank of Korea (BoK) menyepakati kerja sama dalam sektor sistem pembayaran digital hingga kebijakan moneter untuk memperkuat hubungan bilateral kedua bank sentral. 

Kesepakatan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dan Gubernur Bank of Korea (BoK), Lee Juyeol, secara counterpart pada tanggal 16 Februari 2022. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan,  penandatangangan Nota Kesepahaman ini menjadi tonggak penting kerja sama kedua bank sentral yang semakin baik. 

"Selain itu, perluasan mitra kerja sama internasional ini juga membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi BI secara internasional," kata Perry melalui keterangan resmi di Jakarta (16/2).
 

Kedua bank sentral perkuat pembayaran lintas batas

Perry menjelaskan, kerja sama tersebut menyusun kolaborasi kedua bank sentral di area kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial hingga stabilitas sistem keuangan. 

Tak hanya itu, secara khusus dilakukan kerja sama dalam bidang sistem pembayaran dan setelmen mencakup pembayaran lintas batas, pembayaran digital, dan area lain yang berkaitan dengan peningkatan dan inovasi pembayaran serta infrastruktur pasar. 

BI tekankan pentingnya diversifikasi mata uang lokal

Perry Warjiyo juga menekankan pentingnya diversifikasi penggunaan mata uang lokal untuk memfasilitasi investasi dan perdagangan global bagi negara berkembang. Hal ini berguna mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kerentanan, termasuk potensi dampak sistemik dari guncangan global. 

Perry mengatakan, Local Currency Settlement (LCS) sebagai salah satu implementasi diversifikasi mata uang dapat mengendalikan volatilitas nilai tukar dan mendukung ekonomi. 

Senada dengan hal tersebut, Gubernur People's Bank of China (PBC), Yi Gang, turut menyampaikan dukungan PBC pada skema diversifikasi mata uang. 

Yi Gang optimis skema kerja sama penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal (LCS) dapat meningkatkan perdagangan dan investasi. 

Dukungan tersebut dinyatakan melalui implementasi LCS antara Tiongkok dengan Indonesia yang dipercaya memperkuat ekonomi kedua negara sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi di kawasan Asia. 

Related Topics