FINANCE

Diusulkan Suntikan PMN Rp9 Triliun, Ini kinerja Indonesia Re dan IFG

IFG diusulkan dapat PMN Rp6 triliun di 2023.

Diusulkan Suntikan PMN Rp9 Triliun, Ini kinerja Indonesia Re dan IFGMenteri BUMN Erick Thohir (kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.
08 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan usulan penambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada 10 BUMN termasuk kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau Indonesia Financial Group (IFG) dan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) dengan total senilai Rp9 triliun pada tahun 2023.

Hal tersebut disampaikan Tiko panggilan akrab Kartika pada saat rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. "Tambahan permodalan dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas maupun meng-cover rasio klaim yang tinggi karena Covid-19," kata Tiko melalui konfrensi video di Jakarta, Selasa (7/6). 

Indonesia Re disulkan dapat PMN Rp3 triliun

Tiko menyampaikan, Indonesia Re diusulkan untuk mendapatkan suntikan dana Rp3 triliun. Dana tersebut diharapkan memperbaiki kinerja Indonesia Re yang masih mencatatkan rugi di 2021. Tak hanya itu, PMN juga diharapkan bisa memperkuat rating internasional guna penguatan bisnis.

Berdasarkan laporan kinerja Indonesia Re sepanjang 2021, perseroan masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp517,86 miliar. Padahal pada tahun lalu perusahaan reasuransi tersebut masih membukukan laba bersih Rp104,05 miliar.

Dari sisi klaim bruto perseroan tercatat naik 6,52 persen (yoy) menjadi Rp4,41 triliun pada 2021. Kondisi tersebut membuat jumlah pendapatan underwriting perseroan senilai Rp2,98 triliun dan tidak mampu menutup jumlah beban underwriting-nya yang mencapai Rp3,32 triliun. Dengan demikian, Indonesia Re hanya mencatatkan hasil underwriting minus Rp343,01 miliar.

IFG diusulkan dapat PMN Rp6 triliun

Sementara itu, IFG diusulkan mendapat suntikan dana PMN senilai Rp6 triliun pada 2023. Suntikan PMN tersebut diharapkan semakin memperkuat penugasan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan oleh anak usaha IFG.

IFG sendiri merupakan entitas usaha yang mendapat mandat untuk menerima pengalihan polis nasabah eks Jiwasraya. IFG mulai beroperasi sejak April 2021. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, total aset IFG berjumlah Rp21,3 triliun pada akhir 2021. Perinciannya, aset berbentuk investasi Rp13,98 triliun dan bukan investasi Rp7,32 triliun.

Sepanjang 2021 IFG berhasil meraup pendapatan Rp86,39 miliar, sedangkan total bebannya Rp170,52 miliar. Dengan demikian IFG masih membukukan rugi Rp89,07 miliar pada 2021.

Related Topics