FINANCE

Masih Ada Fintech & Multifinance Kurang Modal, Siap Dicaplok Asing?

Piutang pembiayaan multifinance masih tumbuh 13,07%.

Masih Ada Fintech & Multifinance Kurang Modal, Siap Dicaplok Asing?Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
05 March 2024

Fortune Recap

  • OJK catat masih ada 6 multifinance dan 5 fintech P2P lending yang belum memenuhi ketentuan ekuitas atau modal minimum hingga Februari 2024.
  • 1 dari 5 penyelenggara P2P Lending sudah setor modal tapi harus lengkapi administrasi, sementara 4 lainnya terus berupaya memenuhi ketentuan permodalan.
  • OJK mendorong pemenuhan modal dengan injeksi modal dari PSP, strategic investor lokal/asing, atau pengembalian izin usaha; investor asing tertarik akuisisi multifinance Indonesia senilai Rp13,8 triliun.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Februari 2024, masih terdapat 6 Perusahaan Pembiayaan (Multifinance) dan 5 Fintech P2P lending yang belum memenuhi ketentuan terkait dengan ekuitas atau Modal minimum. 

"Untuk P2P Lending, 1 dari 5 penyelenggara P2P Lending sudah melakukan penyetoran modal namun masih harus memenuhi kelengkapan administratif yang diperlukan, sementara untuk 4 penyelenggara P2P Lending lainnya masih terus berupaya memenuhi ketentuan permodalan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro OJK, Agusman melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (5/3). 

Untuk mendorong pemenuhan modal, Agusman menyebut, OJK terus memonitor dan mendorong pemenuhan ekuitas dan realisasi action plan yang telah disampaikan. 

"Pemenuhan modal bisa berupa injeksi modal dari Pemegang Saham Pengendali (PSP),new strategic investor baik lokal maupun asing, maupun pengembalian izin usaha," kata Agusman 

Apalagi, sebelumnya terdapat 5 multifinance Indonesia yang laku “diburu” oleh investor asing dengan nilai akuisisi sebesar Rp13,8 triliun. Sejumlah investor yang berminat untuk mengakuisisi multifinance datang dari negara Jepang, Korea Selatan hingga Hong Kong.

Related Topics