Sajikan Menu Twisted Japanese, Miss Fish Berani Tampil Beda di Jakarta
Miss Fish padukan cita rasa Jepang dengan Latin dan Eropa.
Miss Fish Jakarta. (IG @missfishjakarta)Jakarta. FORTUNE – Jenama gastronomi Miss Fish siap menjajal pasar Kota Jakarta, dengan keberanian menghadirkan masakan bertema ‘Twisted Japanese’ yang berbeda dengan restoran Jepang lainnya.
Corporate Chef Miss Fish, Carlos Barvo, mengatakan Miss Fish Jakarta yang baru akan resmi dibuka pada akhir Januari 2023 ini mengusung konsep Omakase–dimasak langsung di hadapan konsumen–yang memadukan sajian tradisional Jepang, dengan bahan dan tradisi masakan Amerika Latin dan Eropa, secara kontemporer dan elegan.
“Saya pikir, kami menghadirkan keahlian memasak yang benar-benar berbeda ke dunia kuliner di Indonesia. Kami tidak bersaing dengan masakan Jepang tradisional, karena kami bukan orang Jepang. Ini adalah perpaduan budaya yang benar-benar berbeda dan tak ada bandingannya di Jakarta,” ujar Carlos kepada Fortune Indonesia, Kamis (25/1).
Tak hanya menghadirkan perpaduan Jepang, Latin, dan Eropa, Chef Carlos juga mengeksplorasi kekayaan budaya kuliner Indonesia dengan memasukkan beberapa unsur yang sangat Indonesia ke dalam sejumlah menu yang ditawarkan. “Kami menggunakan belimbing wuluh/ Kami juga mencoba menggunakan manisan mangga arum manis sebagai hidangan penutup,” katanya.
Restoran yang sebelumnya sudah buka di Canggu Bali ini, sejak awal ingin menonjolkan keunikan konsep tempat dan kualitas sajian mereka.
Chef Carlos yang juga merupakan mitra bisnis di Miss Fish, mengungkapkan, restoran ini tidak akan ‘bertarung’ dengan mengikuti restoran terbaik yang sudah ada, melainkan menampilkan sesuatu di luar kebiasaan, hingga menjadi tren yang diikuti pemain lain. “Ini pentingnya menawarkan sesuatu yang unik,” ujarnya.
Sajian penuh kejutan
Bicara soal menu, Chef Carlos menyebut semua bahan dasar didatangkan langsung dari lokasi yang premium. Baik hidangan laut, seperti tiram atau ikan, banyak yang diimpor langsung dari Jepang.
Beberapa bahan lain seperti cabai Habanero dan Jalapeno, khusus ia datangkan dari Meksiko. Sementara, bahan khas Eropa seperti white truffle atau foie gras ia kirim dari Spanyol dan Perancis.
“Perlu diingat, jangan menyebut ini dengan sebutan makanan fusion. Saya pernah melakukannya dan ternyata saya salah. Sekarang saya lebih senang menyebutnya twisted culinary–sajian yang penuh kejutan,” kata Carlos sambil tersenyum.
Uniknya, Chef yang memiliki darah Spanyol dan Kolombia ini memadukan berbagai bahan-bahan unik tadi dengan sejumlah sajian khas Jepang, seperti Sushi, Sashimi, atau Miyazaki Wagyu.
“Dengan bahan yang terjaga kesegarannya, kami akan menyajikan cita rasa unik yang dimasak dengan cara-cara di luar norma yang biasa,” katanya. “Misalnya memadukan saus Salsa Verde ke menu seperti ‘Momo Japanese Oyster’.”
Tantangan
Menjadi berbeda, kata Chef Carlos, di satu sisi memang menjadi kekuatan. Namun, pada sisi lainnya, hal ini menjadi sebuah tantangan yang harus disikapi dengan tepat.
“Tantangan paling penting bagi Miss Fish di tahun 2024 ini adalah memperkenalkan diri kepada masyarakat, sembari menemukan sedikit celah untuk niche pasar kami. Saya tahu ini sulit, tapi kami akan bekerja sama dengan erat dengan tim internal yang ada, sampai semua tahu bahwa Miss Fish bukan hanya ada di Bali, tapi juga Jakarta,” katanya.
Restoran luxury yang buka secara eksklusif di kawasan Senopati, Jakarta Selatan ini merekomendasikan para tamu untuk mencoba pilihan Signature Omakase, yang terdiri dari 12 hidangan, lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup. Namun, restoran ini juga memiliki pilihan menu dalam bentuk à la carte dan lunch set untuk tamu.
Selain area menyantap makanan yang berdesain modern dan elegan, Miss Fish juga menyediakan dua ruangan privat dengan desain unik yang bisa mengakomodasi 8 tamu.
Meski belum secara resmi dibuka, namun para tamu sudah bisa datang dan mencicipi hidangan unik Miss Fish dengan melakukan reservasi lebih dulu.
