Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Dok. Yves Saint Laurent

Jakarta, FORTUNE - Merek-merek mewah mulai menurunkan harga mereka untuk menarik kembali pembeli berpenghasilan menengah. Langkah ini diambil oleh perusahaan seperti Burberry dan Yves Saint Lauren. Tujuannya untuk menarik 330 juta orang yang menghabiskan kurang dari US$ 2.180 per tahun untuk pakaian, tas tangan, dan perhiasan kelas atas, tetapi menyumbang lebih dari setengah dari semua pembelian barang mewah.

Menurut laporan The Wall Street Journal (WSJ) pada Minggu, 21 Juli, pembeli kaya yang menghabiskan lebih dari €20.000 per tahun atau sekitar US$21.775 hanya menyumbang 10 persen dari pembelian barang mewah. Namun, sebagian besar pertumbuhan sektor ini berasal dari "pembeli aspiratif," terutama di Asia.

Konsumen inilah yang kini merasa terjepit di dua pasar mewah terbesar di dunia, Cina dan Amerika Serikat (AS). Laporan terbaru menunjukkan bahwa konsumen di Cina fokus pada pelunasan hutang dan pembelian proyek manajemen kekayaan saat pemerintah mencoba meyakinkan mereka untuk berbelanja.

"Penurunan tahunan dalam pertumbuhan tabungan berlebih belum diterjemahkan menjadi peningkatan konsumsi," kata Tommy Xie, kepala penelitian Cina di OCBC Bank, dalam sebuah catatan, menurut laporan Reuters. Dia menambahkan, peningkatan konsumsi mungkin terkait dengan rumah tangga yang mengurangi hutang dengan melunasi pinjaman lebih awal dan mengalihkan simpanan ke produk manajemen kekayaan.

Pergeseran selera barang mewah

Editorial Team

Tonton lebih seru di