Gandeng Museum MACAN, Plataran Gelar Plataran Friends of the Museum
Rangkaian program 14 Workshop Series around the Archipelago.
Instalasi karya Chiharu Shiota/Dok. Museum MACANJakarta, FORTUNE - Demi merayakan hari jadi Plataran ke-14 bertajuk “Karya untuk Bangsa”, serta penghargaan untuk komunitas, Plataran menyelenggarakan kolaborasi workshop dengan 14 organisasi lokal seluruh Indonesia.
“Plataran mengembangkan ekowisata yang memiliki objektif lebih besar, yaitu mengajak generasi muda menunjukkan kreativitas, terus berinovasi, memiliki jati diri sebagai warga negara Indonesia yang bertanggung jawab melalui prinsip, identitas sejati, integritas, kreativitas, dan orisinalitas,” kata Anandita Makes, Chief Strategy Officer of Plataran Indonesia, dalam konferensi pers (13/1).
Dalam kolaborasi yang bertepatan dengan International Education Day pada 24 Januari, Plataran Indonesia menghadirkan beragam topik yang inspiratif sepanjang bulan, di antaranya lokakarya bertajuk "Plataran Friends of the Museum" dalam rangkaian program 14 Workshop Series around the Archipelago.
Berkolaborasi dengan Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) Jakarta, Plataran Indonesia berupaya mendukung dan mengisi peran penting dan infrastruktur untuk program pendidikan seni rupa yang sedang berkembang di Indonesia melalui penelitian, konservasi, pameran, program publik, dan kegiatan pendidikan.
“Bersama Museum MACAN, Plataran berkomitmen untuk membuat seni rupa mudah diakses dan dinikmati oleh publik,” ujarnya.
Kegiatan eksplorasi seni ini berlangsung pada Sabtu, 28 Januari 2023 diawali di Hutan Kota by Plataran, kemudian dilanjutkan dengan tur museum di Museum MACAN. Rangkaian aktivitas juga diisi kegiatan anak di Mini Museum of Memories. Peserta tur juga berkesempatan mendapatkan potongan harga untuk keanggotan Museum MACAN, serta workshop edukasi sambil menikmati hidangan brunch di Hutan Kota by Plataran.
Menikmati pameran akbar Chiharu Shiota
Kolaborasi Plataran Indonesia dengan Museum MACAN bersamaan dengan pameran akbar bertajuk The Soul Trembles karya Chiharu Shiota, seniman Jepang yang menetap di Berlin. Pameran ini menjadi pameran tunggal terbesar oleh Chiharu Shiota dan menjadi yang pertama di Indonesia
Perupa internasional ini dikenal dengan performance dan instalasi yang menyampaikan ekspresi-ekspresi yang tidak terlihat, seperti memori, kekhawatiran, mimpi, keheningan, dan lainnya.
The Soul Trembles menampilkan ratusan karya yang terdiri dari instalasi, video performance, fotografi, dan desain panggung buatan 1990-an, foto, gambar, hingga karya terbbaru.
Karya tersebut merujuk pada harapan mendalam Chiharu Shiota untuk menyampaikan pengalaman yang menggetarkan jiwa bagi orang lain yang berasal dari emosi-emosi tak bernama. Pameran ini merupakan jejak perjalanan Shiota selama hampir 30 tahun secara mendalam.
Inspirasi Shiota kerap muncul dari pengalaman atau emosi personal yang ia kembangkan menjadi kekhawatiran manusia yang universal seperti kehidupan, kematian, dan relasi. Ia telah meredefinisi konsep ingatan dan kesadaran dengan mengumpulkan benda-benda keseharian seperti sepatu, kunci, tempat tidur, kursi, dan gaun yang diselubungi struktur benang yang sangat besar.
Karya-karyanya telah memikat pengunjung dari seluruh dunia dan lewat perjalanan hidup yang mempertanyakan konsep-konsep universal seperti identitas, batas-batas, dan eksistensi.
Karya yang paling terkenal, khususnya adalah seri instalasi berskala masif dari benang berwarna merah dan hitam yang dirangkai ke seluruh ruangan. Sebagai informasi, jika Anda juga ingin melihat karya Chiharu Shiota, pameran The Soul Trembles berlangsung di Museum MACAN sampai 30 April 2023.
