Didorong Rilis Data Domestik, IHSG Diprediksi Terus Uji Resisten

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan kembali menguat pada Senin (6/10) setelah naik tipis 0,59 persen menuju level 8.118 pada akhir pekan lalu.
Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, mengatakan IHSG secara teknikal berpeluang kembali menguji level resistennya pada 8.156.
"Di minggu ini, investor akan mencermati rilis data penting domestik seperti cadangan devisa negara, indeks keyakinan konsumen, dan juga perdagangan ritel Indonesia," kata Reza dalam riset hariannya.
Reza memprediksi IHSG hari ini bergerak di antara support 8.000 dan resisten 8.157. Daftar saham pilihannya: PANI, BBYB, dan KRAS.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini bakal menguji rentang support 8.070, pivot 8.150, dan resisten 8.170. Secara teknikal, beberapa indikator mengindikasikan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dan menguji level resisten 8.170 pada pekan ini.
Saham-saham yang masuk dalam pantauan Phintraco Sekuritas pada pekan ini: BTPS, ASII, NCKL, EXCL, ACES, dan MIDI.
Fokus perhatian pasar masih akan tertuju dari perkembangan shutdown di Amerika Serikat (AS). Beberapa rilis data ekonomi dari pemerintah AS akan tertunda. Namun, FOMC minutes dan Michigan Consumer Sentiment diperkirakan masih akan dapat dirilis. Dari sisi domestik, data cadangan devisa, keyakinan konsumen, penjualan sepeda motor, penjualan ritel, dan penjualan mobil akan dirilis.
Selain itu, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2025 dapat melebihi 5,5 persen, yang didukung oleh ekspansi fiskal, penyaluran dana menganggur, stimulus ekonomi dan kebijakan moneter yang longgar. Tetapi, pada kuartal III-2025, pertumbuhan ekonomi diperkirakan cenderung melambat.
Indeks di bursa Wall Street menguat pada pekan lalu, meskipun pada perdagangan Jumat (3/10) indeks ditutup beragam. Indeks volatilitas mulai bergerak naik, memasuki hari ketiga government shutdown.
Meskipun demikian investor masih optimistis shutdown hanya berlangsung singkat dan dampaknya terhadap ekonomi hanya terbatas. Akibat shutdown ini, rilis data tenaga kerja tertunda.
Sebagian besar investor masih memperkirakan bank sentral AS alias Fed akan menurunkan suku bunga 25 bps pada pertemuan Oktober.
Harga emas spot naik 0,7 persen ke US$3.884 per troy ounce, setelah mencapai level tertinggi baru US$3.896 per troy ounce (3/10). Dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama lainnya (3/10).