Ada Sentimen Government Shutdown di AS, IHSG Diproyeksi Menguat Lagi

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,34 persen ke level 8.071 pada Kamis (2/10). Pada Jumat (3/10), indeks acuan saham itu diprediksi masih akan melanjutkan penguatan.
Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, menilai, tren positif IHSG masih terjaga dan tren bullish-nya belum berubah arah selama IHSG masih berada di level 8.000.
"Secara teknikal, IHSG diproyeksi akan kembali menguji level 8.000 sebagai support pentingnya," kata Reza dalam riset hariannya.
Ia memproyeksikan IHSG hari ini melaju di antara support 8.000 dan resisten 8.157. Daftar saham pilihannya hari ini, mencakup: PANI, WIFI, dan COIN.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini melaju di rentang support 8.020, pivot 8.100, dan resisten 8.150. Saham-saham pilihan tim Phintraco Sekuritas, yakni: TLKM, WIFI, RAJA, BUKA, dan MAPI.
Secara teknikal, pembentukan histogram negatif MACD berlanjut dan indicator stochastic RSI berada di area pivot. IHSG juga ditutup di bawah level MA5.
"Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi bergerak cenderung melemah di kisaran 8.020-8.050 pada perdagangan Jumat," demikian menurut tim riset Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Kemarin, penguatan pada indeks bursa global dan regional menjadi faktor positif IHSG. Selain itu penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga mendorong penguatan indeks. Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya selama lima hari berturut-turut di level Rp16.598 per dolar AS untuk pasar spot (2/10). Untuk kurs rupiah Jisdor juga menguat menjadi Rp16.612 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia cenderung menguat terhadap dolar AS, akibat adanya government shutdown di AS.
Indeks bursa Asia ditutup menguat (2/10), di mana indeks Kospi ditutup pada level tertinggi baru. Sedangkan bursa Tiongkok dan India libur. Indeks Keyakinan Konsumen Jepang pada September tercatat naik di level 35,3 dari 34,9 di Agustus 2025. Investor akan menantikan data Unemployment Rate Jepang pada Agustus (3/10) yang diperkirakan naik menjadi 2,4 persen dari 2,3 persen.