Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

IHSG Diproyeksi Lanjut Naik setelah Cetak Rekor, tapi Waspada Konsolidasi

Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan pada Senin (10/11), setelah mencatatkan rekor tertinggi pekan lalu.

Phintraco Sekuritas menjelaskan, secara teknikal, IHSG berpotensi masih akan bullish dalam jangka menengah panjang. Indikator bollinger bands mengindikasikan momentum bullish masih cukup kuat dan berpotensi mengalami kenaikan volatilitas.

"Selama IHSG bertahan di atas level 8.250-8.300, diperkirakan terbuka penguatan IHSG lebih lanjut, menguji level 8.400-8.450," kata tim riset Phintraco Sekuritas.

Lebih lanjut, dari pasar domestik, IHSG akan diwarnai sentimen pengumuman data indeks kepercayaan konsumen, penjualan ritel, serta penjualan sepeda motor dan mobil.

Sementara dari pasar global, harga emas spot kembali menguat di atas level US$4.000 per troy oz karena koreksi dolar Amerika Serikat (AS) dan shutdown berkepanjangan, yang menambah ketidakpastian dan meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven.

Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas pada minggu ini, yakni: ARTO, WIFI, ASII, ADRO, TOBA, dan BRPT.

Sementara itu, Indo Premier Sekuritas memprediksi IHSG akan memasuki fase konsolidasi dengan pergerakan sideways di rentang support 8.260 dan resisten 8.620. Saham-saham dalam pantauan mereka pekan ini, yakni: BBCA, TLKM, dan EMTK.

Secara global, pasar diperkirakan bergerak hati-hati menyusul ketidakpastian arah kebijakan The Fed dan rilis data ekonomi AS. Di domestik, pelaku pasar akan mencermati kebijakan pemerintah terkait pengawasan rokok ilegal dan cukai hasil tembakau yang dapat memengaruhi sektor konsumer.

Pasar juga menanti dua katalis potensial yang dapat menggerakkan sentimen pekan ini: rumor IPO Superbank yang dikabarkan berlangsung November ini serta isu merger GRAB dan GOTO yang kali ini melibatkan Danantara sebagai pihak strategis.

"Kedua isu ini berpotensi menjadi penggerak pasar positif, terutama untuk sektor teknologi dan finansial digital," kata Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Hari Rachmansyah.

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Harga Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Hari Ini, 10 November 2025

10 Nov 2025, 09:55 WIBMarket