Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

IHSG Diproyeksi Melaju Terbatas Walau Sempat Rebound Teknikal

20250901_111047.jpg
Bursa Efek Indonesia (BEI). (Fortune Indonesia/Tanayastri Dini)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada Kamis (11/9), setelah ditutup naik 0,92 persen di level 7.699,01 kemarin.

Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, mengatakan, penguatan IHSG kemarin terjadi karena rebound teknikal pada saham-saham perbankan. Namun, aksi jual investor asing masih terjadi, dengan besaran sekitar Rp1,25 triliun.

"Saat ini, IHSG masih mempunyai potensi untuk bergerak terbatas dengan resisten terdekat di 7.746 dan 7.627," kata Reza dalam riset hariannya.

Daftar saham yang masuk dalam pantauan BRIDS pada perdagangan hari ini, yakni: FILM, GZCO, dan BBYB.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di kisaran level 7.600 sampai dengan 7.800. Saham-saham pilihan tim riset Phintraco hari ini, mencakup: AMRT, UNVR, BBYB, ARTO, dan AKRA.

"Secara teknikal, indikator MACD masih menunjukkan pelebaran negative slope. Sedangkan indikator Stochastic RSI berada di area oversold, namun belum menunjukkan reversal," jelas tim riset Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya.

Saham-saham perbankan yang mengalami koreksi dalam selama dua hari terakhir mulai ditutup di area positif. Menkeu mengeluarkan kebijakan bahwa dari total Rp425 triliun kas negara di Bank Indonesia, sekitar Rp 200 triliun akan segera dimasukkan ke sistem perbankan sebagai deposito untuk menambah likuiditas bank dan mendorong pertumbuhan kredit. Hal tersebut diharapkan akan mendorong pergerakan ekonomi sehingga memicu pertumbuhan. 

Indeks keyakinan konsumen Indonesia pada Agustus 2025 turun ke level 117,2 dari 118,1 pada Juli 2025. Angka tersebut merupakan level terendah sejak September 2022, karena lima dari enam sub-indeks mengalami penurunan.

Investor akan mencermati data penjualan ritel pada Juli 2025 yang diperkirakan tumbuh 1,5 persen (YoY) dari 1,3 persen (YoY) yang akan rilis hari ini (11/9). Investor juga menantikan data CPI dari AS (11/9), yang diperkirakan naik menjadi 0,3 persen (MoM) pada Agustus 2025 dari 0,2 persen (MoM) pada Juli 2025, sehingga secara YoY diperkirakan menjadi 2,9 persen (YoY) dari 2,7 persen (YoY).

Dari Euro Area (11/9), investor akan mencermati hasil pertemuan ECB yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada level 2,15 persen. 

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Saham Teraktif Pagi Ini, 11 Sep 2025

11 Sep 2025, 10:00 WIBMarket