Siap Caplok Link Net, Laba WIFI Meroket 153 Persen Jadi Rp227,8 Miliar

- PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) sedang dalam tahap bidding untuk mengakuisisi PT Link Net Tbk (LINK).
- Axiata Group Berhad memasuki tahap akhir divestasi saham mayoritas di LINK dengan nilai transaksi diperkirakan lebih dari US$1 miliar.
- Pada semester I 2025, WIFI mencatat kinerja keuangan positif.
Jakarta, FORTUNE - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) mengonfirmasi keikutsertaannya dalam proses penawaran (bidding) untuk mengakuisisi saham mayoritas emiten penyedia layanan internet, PT Link Net Tbk (LINK). Langkah ini mengemuka di tengah kinerja keuangan WIFI yang solid sepanjang semester I-2025.
Direktur Utama WIFI, Yune Marketatmo, menyatakan proses akuisisi Link Net masih berjalan dan pihaknya terikat perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement/NDA) dengan pemegang saham LINK. Hal ini membuat detail proses belum dapat diungkapkan secara terperinci kepada publik.
“Tapi setelah ini formalized, kita tentunya akan melakukan publikasi atau keterbukaan informasi di market,” ujarnya dalam paparan publik WIFI secara daring, Rabu (11/9).
Sebelumnya, Axiata Group Berhad (Axiata) selaku pemegang saham pengendali LINK dikabarkan telah memasuki tahap akhir proses divestasi. Nilai transaksi untuk melepas saham mayoritas di Link Net ini diperkirakan mencapai lebih dari US$1 miliar atau setara Rp16,1 triliun.
Dalam proses akuisisi Link Net ini, WIFI disebut menjadi salah satu calon pembeli terkuat bersama perusahaan ekuitas swasta global I Squared Capital. Laporan DealStreetAsia juga menyebut nama Grup Salim dan Sinar Mas sempat menyatakan minatnya terhadap saham LINK.
Keyakinan WIFI untuk melakukan aksi korporasi besar ini ditopang oleh kinerja keuangan yang positif. Pada semester I-2025, perusahaan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 66 persen menjadi Rp513,5 miliar.
Kenaikan pendapatan tersebut juga mendorong laba bersih tumbuh 153,6 persen menjadi Rp227,8 miliar. Sementara itu, EBITDA perseroan meningkat 118 persen ke level Rp467,4 miliar.
Dari sisi pendanaan, perseroan baru saja merampungkan penerbitan obligasi senilai Rp2,5 triliun dan rights issue senilai Rp5,9 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Secara operasional, WIFI telah mengelola lebih dari 6.927 km infrastruktur serat optik di sepanjang jalur kereta api dengan kapasitas 144-core dan bandwidth hingga 64 Tbps. Untuk layanan fiber-to-the-home (FTTH), WIFI kini melayani lebih dari 400.000 pelanggan.