September Effect Dan Keputusan The Fed Bayangi Pergerakan Kripto

- Pasar kripto menghadapi tekanan ganda pada September ini karena fenomena September Effect dan keputusan suku bunga The Fed.
- Harga Bitcoin dan Ethereum turun, dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin.
- Aliran dana besar dari investor institusional melalui ETF spot memberi pondasi kuat bagi harga Bitcoin dan Ethereum, membuatnya mampu mempertahankan level harga di atas US$100.000.
Jakarta, FORTUNE - Pasar kripto menghadapi tekanan ganda pada September ini. Fenomena September Effect yang sejak lama dikenal sebagai periode terlemah di pasar keuangan, ditambah keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pada 17 September mendatang, dinilai menjadi ujian besar bagi kinerja aset digital kripto.
Berdasarkan coinmarketcap, bitcoin diperdagangkan di level US$112,285 pada Rabu (10/9) pukul 17:00 WIB, turun 0,64 persen dalam sehari. Sementara Ethereum diperdagangkan US$4.318 atau turun 0,82 persen dalam sehari.
Fahmi Almuttaqin, Analyst Reku, mengatakan saat ini konsensus pasar hampir bulat yakin The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Sentimen ini memberikan dampak terhadap pergerakan harga kripto yang relatif stagnan dengan sejumlah koreksi dalam beberapa pekan terakhir. Begitupun, kapitalisasi pasar kripto global saat ini berada di sekitar US$3,96 triliun, turun dari posisi 11 Agustus yang sebesar US$4,06 triliun.
"Namun, indeks Fear & Greed berada di level 49, menunjukkan pasar masih netral, belum optimistis, tapi juga tidak panik. Ini berbeda dengan situasi pada kondisi di 11 Agustus lalu di mana indeks tersebut berada di angka 70 yang mengindikasikan kondisi greed atau cukup optimis,” ujarnya dalam dalam jawaban tertulis, Rabu (10/9).
Hal yang membedakan tahun ini dengan periode historis sebelumnya adalah aliran dana besar dari investor institusional melalui ETF spot.
“Aliran masuk yang stabil sepanjang tahun telah memberi pondasi lebih kuat bagi harga Bitcoin dan Ethereum, sehingga penurunan harga yang ada relatif minor dan membuat Bitcoin mampu mempertahankan level harga di atas US$100.000,” imbuhnya.
Fahmi menilai, September effect tidak hanya sentimen secara historis. Yang terpenting adalah bagaimana pelaku pasar melakukan disiplin strategi menghadapi kombinasi faktor musiman dan makroekonomi.
Apabila suku bunga global terus turun hingga 2026, aset berisiko seperti kripto besar kemungkinan tetap akan menjadi pemenang utama. Sementara, Bitcoin diperkirakan masih bisa menguji level psikologis baru untuk mencetak new all time high, khususnya jika tren pemangkasan berlanjut.
Sementara Ethereum punya katalis dari penguatan ekosistem rollups dan adopsi institusional seperti tren DATs (Digital Asset Treasury companies).