Transaksi Stablecoin Visa Melonjak, Dukungan Diperluas ke 4 Blockchain

Jakarta, FORTUNE - Visa semakin agresif masuk ke ekosistem aset digital. Perusahaan pembayaran global tersebut memperluas dukungan stablecoin dengan menambahkan empat aset digital baru yang berjalan di jaringan Ethereum, Solana, Stellar, dan Avalanche. Langkah ini merupakan strategi untuk memperkuat posisi Visa dalam sistem pembayaran digital berbasis blockchain. Informasi tersebut disampaikan oleh CEO Visa, Ryan McInerney, melalui laporan keuangan terbaru perusahaan, demikian melansir TradingView.
Dalam laporan kinerja kuartal keempat, McInerney menegaskan bahwa perusahaan melihat momentum kuat dari penggunaan stablecoin dalam pembayaran digital dan akan terus memperluas layanan serupa ke lebih banyak jaringan blockchain di masa depan.
“Kami menambahkan dukungan untuk empat stablecoins, berjalan di empat blockchain yang unik, mewakili dua mata uang, yang dapat kami terima dan konversikan ke lebih dari 25 mata uang fiat tradisional,” kata McInerney.
Stablecoin, aset kripto yang nilainya dipatok pada mata uang resmi seperti dolar AS, dinilai menjadi jembatan antara teknologi blockchain dan infrastruktur keuangan konvensional. Mengutip CoinMarketCap, minat global terhadap penggunaan stablecoin sebagai alat transaksi terus meningkat.
Menurut McInerney, penggunaan stablecoin melalui layanan pembayaran Visa tumbuh pesat dalam satu tahun terakhir.
“Penggunaan kartu Visa yang terkait stablecoin pada kuartal keempat naik empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar McInerney.
McInerney juga menyebutkan bahwa volume transaksi stablecoin melalui kartu Visa kini telah mencapai tingkat tahunan sebesar US$2,5 miliar. Visa menilai lonjakan ini sebagai sinyal perubahan besar dalam industri pembayaran modern dan memperkuat posisi aset digital seperti ETH, SOL, XLM, dan AVAX dalam sistem keuangan.
Sejak 2020, Visa telah menangani hampir US$140 miliar transaksi kripto dan stablecoin secara global. Dari jumlah tersebut, lebih dari US$100 miliar berasal dari pembelian aset kripto dan stablecoin menggunakan kartu Visa. Saat ini Visa telah mendukung lebih dari 130 program kartu stablecoin di lebih dari 40 negara.
Selain memperluas dukungan stablecoin untuk pengguna, Visa juga mulai menyediakan infrastruktur bagi lembaga keuangan. Perusahaan memungkinkan bank untuk mencetak dan membakar stablecoin melalui platform tokenisasi aset milik Visa serta akan menambahkan kemampuan pembayaran stablecoin melalui Visa Direct.
Visa melihat potensi stablecoin sebagai uang digital yang dapat diprogram (programmable money). Dalam laporan terbarunya, perusahaan mengungkapkan lebih dari US$670 miliar pinjaman berbasis stablecoin telah disalurkan dalam lima tahun terakhir, menunjukkan adopsi yang semakin kuat.
Ekspansi ini dipandang sebagai upaya mempercepat inklusi keuangan global. Integrasi stablecoin dengan jaringan Visa diproyeksikan dapat mempercepat transaksi lintas negara, menekan biaya, dan memberi akses transaksi digital yang lebih luas di pasar negara berkembang.
Visa menegaskan bahwa pihaknya ingin membantu lebih dari 15.000 bank mitra memahami ekosistem stablecoin serta menyediakan infrastruktur agar institusi finansial dapat ikut serta dalam pembiayaan dan transaksi on-chain.









