IHSG Dirpoyeksi Menguat Lagi, Didukung Aksi Beli Investor Domestik

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat pada Jumat (10/10).
Tim riset CGS International Sekuritas Indonesia mengatakan, aksi borong investor domestik atas saham perbankan berpotensi menjadi sentimen positif IHSG hari ini. Di sisi lain, pelemahan mayoritas indeks di Wall Street dan aksi jual investor asing akan menjadi sentimen negatif, bersamaan dengan koreksi sejumlah harga komoditas (emas, batu bara, dan minyak mentah).
"IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 8.200/8.150 dan resisten 8.300/8.350," kata tim riset CGS International Sekuritas dalam risetnya.
Daftar saham pilihan tim mereka adalah CPIN, EMTK, PGAS, ISAT, BBYB, dan AALI.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas menjelaskan, secara teknikal, MACD membentuk golden cross dan indikator Stochastic RSI kembali mengarah ke atas di area pivot. IHSG mampu bertahan di atas level 8.200 disertai volume beli.
Sehingga diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menguji level 8.272-8.300. "Namun perlu diwaspadai potensi pullback jangka pendek akibat profit taking pada akhir pekan (10/10)," kata tim Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Saham-saham yang masuk pantauan Phintraco hari ini, mencakup: BRIS, TOWR, BWPT, AALI dan BBTN.
Kemarin, IHSG ditutup menguat.Faktor positif diduga dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS serta sinyal mulai terjadinya window dressing mengingat rata-rata secara historis selama 10 tahun terakhir IHSG cenderung membukukan kinerja positif di bulan Oktober.
Pertumbuhan penjualan ritel domestik pada Agustus 2025 tercatat sebesar 3,5 persen (YoY), Kamis (9/10), melambat dari 4,7 persen (YoY) pada Juli 2025, serta di bawah perkiraan yang sebesar 3,9 persen (YoY).
Meskipun demikian, penjualan ritel telah membukukan pertumbuhan selama empat bulan berturut-turut, yang didorong oleh langkah stimulus pemerintah untuk mendorong daya beli masyarakat.
Untuk penjualan sepeda motor pada September 2025 meningkat 7,3 persen (YoY) dari kenaikan 0,7 persen (YoY) pada Agustus 2025 (9/10). Ini merupakan kenaikan selama dua bulan berturut-turut, menyusul penurunan BI Rate. Namun penjualan mobil pada September 2025 kembali turun 15,1 persen (YoY) setelah mencatatkan penurunan 19,0 persen (YoY) di Agustus 2025.