Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Private Placement Danantara di GIAA, Analis: Lebih dari Sekadar Modal

Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Jakarta, FORTUNE - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) telah mengumumkan aksi private placement sejumlah US$1,85 miliar (sekitar Rp30,5 triliun) dari Danantara. Kiwoom Sekuritas Indonesia menilai aksi itu akan memperbaiki rasio utang atas ekuitas perseroan.

Sebagai konteks, aksi tersebut akan dilakukan melalui penerbitan 407,9 miliar saham pada harga Rp75 per saham. Komposisi modalnya mencakup kas senilai US$1,44 miliar dan konversi pinjaman pemegang saham (shareholder loan/SHL) sekitar US$405 juta.

"Secara struktur keuangan, perbaikan rasio debt-to-equity melalui debt-to-equity swap SHL dan ruang pelunasan kewajiban dari dana kas baru meningkatkan solvabilitas dan membuka ruang ekspansi bertahap, mencakup peningkatan armada dan rute," kata Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, dikutip Kamis (9/10).

Dari segi prospek saham, Liza menilai, nilai bagi pemegang saham baru akan menjadi nyata bila manajemen mengeksekusi disiplin biaya, meningkatkan utilisasi armada, dan memperkuat tata kelola setelah RUPSLB pada 12 November 2025. Sejumlah indikator yang dapat dipantau untuk mengukur keberhasilan eksekusi tersebut, mencakup: cost per available seat kilometer, load-factor (minimal di atas 80 persen secara konsisten), arus kas operasi, hingga kontrak utama.

"Peran Danantara harus lebih dari sekadar modal: mengunci KPI keras dan transparan, serta mengikatnya pada insentif manajemen dan tenggat 6 sampai dengan 12 bulan," ujar Liza.

Ekuitas GIAA diproyeksikan berbalik dari negatif US$1,5 miliar per 30 Juni 2025 menjadi US$350 juta setelah transaksi tersebut. Jika itu terjadi, maka ada peluang saham perseroan keluar dari Papan Pemantauan Khusus (FCA), dengan syarat telah memenuhi kriteria bursa.

Tak hanya itu, kas dan setara kas GIAA akan meningkat sekitar US$1,44 miliar. Begitu pula dengan current ratio yang naik dari 0,44 kali menjadi 1,53 kali. Sebaliknya, rasio utang terhadap aset akan menurun menjadi 96 persen, dari sebelumnya 123 persen. GIAA pun menargetkan posisi modal kerja berbalik positif.

Dampaknya, operasional Garuda Indonesia pun dinilai akan lebih leluasa. "Porsi besar ke Citilink dan perawatan armada meningkatkan utilisasi dan keandalan layanan, mendukung perbaikan terhadap load factor dan yield," kata Liza.

Kendati demikian, pemulihan laba perseroan masih akan bergantung pada berbagai faktor lain, termasuk permintaan pasar, efisiensi biaya, harga avtur, dan nilai tukar rupiah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Private Placement Danantara di GIAA, Analis: Lebih dari Sekadar Modal

09 Okt 2025, 19:38 WIBMarket