Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Piutang Usaha Jatuh Tempo Naik 175%, Techno9 (NINE) Klarifikasi ke BEI

IMG_20250922_132817_169.jpg
Logo PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE). (Dok. Website NINE)

Jakarta, FORTUNE - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan atas kenaikan signifikan pada piutang usaha yang telah jatuh tempo di atas 90 hari milik PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE). Penyebabnya berkaitan dengan penundaan pembayaran.

Per 30 Juni 2025, piutang usaha perseroan kepada PT Interdata Teknologi Sukses (ITS) dan PT Integra Kreasitama Solusindo (IKS) tak berubah. ITS saat ini sedang mengalami gangguan sehingga perseroan tak dapat melakukan penagihan. NINE masih berupaya menagih kepada ITS.

"Adanya penundaan pembayaran dari customer dan saat ini sudah ada pembayaran dan estimasi akan diselesaikan pada tahun ini," demikian menurut perseroan terkait peningkatan piutang usaha macetnya, dikutip dari keterbukaan informasi tim Corporate Secretary NINE, Senin (22/9).

Kendati demikian, perseroan menyatakan tetap optimistis sebab debitur lainnya, yakni IKS, sudah mulai melakukan pembayaran pada Agustus 2025. Kemudian, pada September 2025, IKS juga telah melakukan pembayaran kembali dan berkomitmen melunasinya pada 2025.

Dus, hal tersebut juga menjadi pertimbangan NINE untuk tidak meningkatkan cadangan penyisihan piutang usaha selama periode Juni 2025, walaupun ada kenaikan signifikan piutang usaha yang sudah jatuh tempo.

"[Strategi untuk penagihan piutang adalah] meningkatkan frekuensi penagihan dan memiliki sistem pemantauan," kata NINE.

NINE juga memiliki utang bank kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp1,3 miliar dengan jatuh tempo pada Maret 2026. Selain itu, perseroan pun mempunyai utang usaha sebesar Rp210 juta kepada IKS.

Manajemen menyebut, utang kepada BCA masih diperpanjang. Sementara utang kepada IKS targetnya akan dibayarkan setelah piutang IKS terhadap perseroan telah diselesaikan pada 2025.

Sebagai konteks, klarifikasi atas kondisi piutang dan utang usaha NINE itu diminta seiring dengan adanya aksi akuisisi NINE oleh Poh Holdings Pte. Ltd. atau POH. Aksi korporasi tersebut merupakan salah satu strategi untuk memperbaiki saldo laba NINE.

Proses akuisisi itu telah rampung pada 17 September 2025, dengan pengambilalihan atas 413,34 juta saham dengan harga transaksi Rp12,23 per saham. Nilai total harga pembelian adalah Rp5,05 miliar.

Angka final tersebut lebih rendah dari amandemen kedua CSPA antara POH dan Heddy Kandou (penjual saham). Sebelumnya, para pihak terkait telah menyepakati harga akuisisi senilai Rp19 per saham atau setara Rp7,85 miliar secara total. Namun, karena adanya utang dan kewajiban tertentu yang ditanggung oleh NINE hingga tanggal transaksi, POH dan para pemegang saham mayoritas memutuskan untuk menyesuaikan harga pembelian.

Kendati demikian, POH selaku pengendali baru NINE disebut masih akan berkomitmen meningkatkan kinerja operasional perseroan. Selanjutnya, POH akan melakukan penguatan manajemen, proses bisnis, serta optimalisasi sumber daya perseroan demi mencapai pertumbuhan berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Piutang Usaha Jatuh Tempo Naik 175%, Techno9 (NINE) Klarifikasi ke BEI

22 Sep 2025, 14:21 WIBMarket