Pluang Ekspansi ke Filipina, Buka Akses Investasi Saham AS

- Pluang ekspansi ke Filipina, membuka akses investasi saham AS bagi investor ritel setempat.
- Melalui program uji coba strategic sandbox, Pluang menjadi fintech pertama yang diberi izin untuk menguji layanan penyediaan akses ke saham fraksional AS secara teregulasi di Filipina.
- Ekspansi ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan Pluang di Indonesia dalam membuka akses investasi global dalam ekosistem yang teregulasi dan berorientasi pada kenyamanan pengguna.
Jakarta, FORTUNE - Platform investasi asal Indonesia, Pluang, resmi berekspansi ke Filipina untuk membuka akses ke pasar saham Amerika Serikat (AS) bagi investor ritel. Langkah ini dilakukan setelah Pluang menjadi perusahaan teknologi finansial (fintech) pertama yang mendapat izin uji coba melalui program sandbox dari regulator setempat.
Izin tersebut diberikan melalui program strategic sandbox (StratBox) yang digagas oleh Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina. Program ini memungkinkan Pluang menguji layanan penyediaan akses ke saham fraksional AS secara teregulasi.
Co-founder Pluang, Richard Chua, mengatakan langkah ini menjadi momen penting dalam upaya demokratisasi keuangan lintas negara, terutama bagi masyarakat Filipina yang sebelumnya belum memiliki akses mudah terhadap instrumen investasi global.
“Dengan pasar saham AS yang baru saja mencetak rekor tertinggi dan revolusi AI yang mengubah ekonomi global, kini masyarakat Filipina dapat langsung mengakses peluang investasi paling transformatif — dari sektor AI, energi hijau, hingga bioteknologi,” kata Richard dalam keterangan resminya, Senin (9/6).
Melalui program sandbox ini, masyarakat Filipina dapat mulai berinvestasi pada saham-saham unggulan AS seperti Apple, NVIDIA, Meta, Tesla, dan Amazon dengan modal awal hanya PHP100 (sekitar Rp29.000). Skema saham fraksional memungkinkan pengguna membeli sebagian kecil dari saham dan bertransaksi langsung dalam dolar Amerika Serikat, dengan kemudahan setoran dana menggunakan peso Filipina.
Untuk tahap awal, layanan ini dibatasi untuk 1.000 pengguna disertai pembatasan volume transaksi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional dan efektivitas pengawasan regulator, sementara proses verifikasi identitas (KYC) dan pencegahan pencucian uang (AML) tetap dijalankan sesuai standar yang ketat.
Ketua SEC Filipina, Emilio Benito Aquino, menyambut baik inisiatif ini. Dalam acara peluncuran SEC StratBox pada 2 Juni lalu, ia menegaskan komitmen regulator dalam menciptakan pasar modal yang adil dan transparan.
“Komitmen kami adalah menciptakan lingkungan dengan inovasi yang bertanggung jawab dapat terus berkembang, memastikan bahwa manfaat teknologi keuangan baru bisa dirasakan seluruh masyarakat Filipina,” ujar Aquino.
Ekspansi ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan Pluang di Indonesia. Di negara asalnya, Pluang telah menjadi pionir dalam membuka akses investasi global—mulai dari emas digital, saham AS, reksa dana, hingga aset kripto—dalam satu ekosistem teregulasi.
Melalui pendekatan sandbox ini, Pluang berharap dapat membangun fondasi regulasi yang kuat untuk mendukung inovasi, melindungi investor, dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Filipina serta kawasan sekitarnya.