Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rekomendasikan Underweight Saham Sektor Nikel, BCA Sekuritas Pick ANTM

Ilustrasi Nikel (Freepik)
Intinya sih...
  • BCA Sekuritas merekomendasikan underweight untuk saham sektor nikel, karena proyeksi permintaan yang tetap lesu dalam jangka pendek.
  • First pick BCA Sekuritas saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan rekomendasi buy dan target harga Rp2.710 per saham.

Jakarta, FORTUNE - Pasar komoditas tengah menghadapi tantangan akibat ketidakseimbangan pasokan dan permintaan. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya jumlah hari libur yang melemahkan permintaan. Di tengah tantangan tersebut, BCA Sekuritas merekomendasikan posisi underweight untuk saham-saham pada sektor nikel, dengan proyeksi permintaan yang diperkirakan tetap lesu dalam jangka pendek.

Analis BCA Sekuritas, Muhammad Fariz, mengatakan walaupun harga Nickel Pig Iron (NPI) serta baja tahan karat sempat menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tetapi kepastian apakah kondisi akan bertahan tidak dapat dijamin akibat lemahnya permintaan.

Untuk baja tahan karat, Friz mengatakan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan yang sedang berlangsung dapat menghambat kenaikan harga lebih lanjut. Mengingat hal tersebut, Fariz memperkirakan hal yang sama akan mendera harga NPI.

"Untuk saat ini, kami mempertahankan pandangan yang hati-hati terhadap pasar nikel, karena masalah saat ini tampaknya lebih didorong oleh permintaan daripada pasokan. Kecuali jika permintaan menunjukkan pemulihan yang solid, tetap sulit untuk memprediksi risiko penurunan harga baja tahan karat atau NPI, setidaknya dalam jangka menengah," ujar Fariz, Rabu (19/2).

Dalam risetnya, Fariz menulis bahwa persediaan baja tahan karat mengalami penurunan di Wuxi dan Foshan pada Januari, masing-masing 3,5 persen dan 3,6 persen secara bulanan (MoM). Penyebabnya adalah pemangkasan produksi, bukan pemulihan permintaan.

Sementara itu, Cina melaporkan total produksi baja tahan karat turun 9,3 persen (MoM) pada Januari. Minimnya hari kerja akibat libur Tahun Baru Imlek menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan tingkat operasi dan pesanan pabrik. Untuk Februari, ada antisipasi penurunan produksi sebesar 1,3 persen (MoM) karena hari kerja yang lebih pendek, sementara permintaan akan tetap rendah.

Untuk Nikel, Shanghai Metals Market (SMM) melaporkan penurunan produksi NPI pada Januari sebesar 12,6 persen (MoM). Hal ini disebabkan terutama oleh pemangkasan produksi dan pemeliharaan akibat tekanan kerugian operasional. Penurunan pun diperparah oleh melemahnya permintaan hilir yang turut terdampak oleh libur panjang Imlek.

Sebaliknya, di Indonesia output NPI naik 0,99 persen (MoM) pada Januari. Namun, Fariz menyatakan banyak tambang nikel belum melanjutkan produksi karena masih cukup tingginya persediaan.

Dengan kondisi tersebut, BCA Sekuritas memperkirakan kinerja sektor nikel akan tetap lemah pada Februari. Fariz juga mengantisipasi harga nikel akan diperdagangkan dalam kisaran yang sempit dalam jangka pendek, karena sebagian besar produsen dengan hati-hati mempertahankan tingkat produksi yang lebih rendah dan berfokus pada pengurangan persediaan.

Rekomendasi Saham Tiap Emiten Sektor Nikel

Berdasarkan analisis tersebut, BCA Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi underweight untuk saham-saham pada sektor nikel. Namun, Fariz menjagokan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan rekomendasi buy dan target harga Rp2.710 per saham. Rekomendasi ini ditopang oleh proyeksi valuasi EV/EBITDA mencapai 9,5 kali level rata-rata.

BCA Sekuritas pun merekomendasikan buy PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan target harga Rp4.260 per saham. Sementara PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) direkomendasikan buy dengan target harga Rp770 per saham.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us