Sudah Tak Sejalan, Pan Brothers Keluar dari Asosiasi Tekstil Indonesia

- Fokus pada strategi bisnis dan kontribusi dalam memperkuat industri tekstil nasional akan dikejar.
- Perusahaan menyiapkan belanja modal US$3 juta hingga US$5 juta untuk meningkatkan kinerja.
- Penjualan PBRX didominasi oleh ekspor senilai US$44,08 juta atau 85,11 persen terhadap total penjualan pada Q1-2025.
Jakarta, FORTUNE - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) resmi mengumumkan pengunduran diri dari keanggotaan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Langkah strategis ini diambil di tengah tantangan berat yang dihadapi perusahaan, sebagaimana tecermin pada anjloknya penjualan sebesar 43,85 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal I-2025.
Berdasarkan laporan keuangan, penjualan PBRX turun menjadi US$51,79 juta pada kuartal pertama tahun ini, dari US$92,25 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja perusahaan sangat bergantung pada pasar ekspor yang menyumbang US$44,08 juta atau 85,11 persen terhadap total penjualan pada kuartal I, dengan dua brand yang berkontribusi di atas 10 persen terhadap penjualan seperti Uniqlo senilai US$16,37 juta dan Adidas US$5,60 juta.
Di tengah tekanan kinerja ini, perusahaan menyiapkan belanja modal (capital expenditure) sekitar US$3 juta hingga US$5 juta untuk tahun ini. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk peremajaan mesin guna meningkatkan efisiensi dan performa operasional.
Wakil Direktur Utama Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto, mengatakan keputusan untuk keluar dari API diambil setelah pertimbangan matang demi menjaga fokus perusahaan pada strategi bisnis internal.
“Keputusan ini tidak diambil dengan ringan, namun kami percaya langkah ini merupakan pilihan yang tepat bagi PT Pan Brothers Tbk untuk tetap fokus pada strategi bisnis, komitmen keberlanjutan, dan kontribusi nyata dalam memperkuat industri tekstil Indonesia di panggung global,” kata Anne dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/9).
Manajemen Pan Brothers juga menilai telah terjadi pergeseran dari tujuan awal API sebagai wadah kolektif. Perusahaan memandang perlu adanya asosiasi yang lebih inklusif dan kondusif untuk membangun ekosistem industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang berdaya saing global.
Meski tak lagi menjadi bagian dari API, Pan Brothers memastikan komitmennya untuk memperkuat industri TPT nasional tetap kuat. Perusahaan akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, terutama dalam mendukung agenda dekarbonisasi dan peningkatan kapasitas SDM.
“Industri aparel dan tekstil merupakan tulang punggung sektor padat karya nasional. Kami ingin tetap berperan aktif dalam menjaga kontribusi besar industri ini terhadap perekonomian, dengan menjunjung tinggi prinsip keadilan sosial, keberlanjutan, dan nilai-nilai ekonomi Pancasila,” kata Anne.