Akibat Capital Outflow, IHSG Diramal Masih Loyo
IHSG diprediksi kembali terkoreksi karena beberapa sentimen.

26 January 2023
Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali terkoreksi, Kamis (26/1), setelah melemah 0,45 persen ke level 6.829,93 kemarin (25/1) sore.
Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, laju IHSG bakal berada dalam tekanan terbatas dan berpeluang mengalami konsolidasi lagi seperti kemarin. “Perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan pola sideway,” katanya dalam riset harian.
Beberapa waktu mendatang IHSG akan ditopang sentimen dari rilis laporan kinerja tahunan 2022, yang dikepalai oleh BBNI. Kendati demikian, arus keluar modal asing secara year to date (ytd) masih akan membayangi laju IHSG sehingga investor harus tetap waspada.
William memproyeksikan IHSG melaju di kisaran support 6.714 dan resisten di 6.921. Sementara itu, saham pilihannya terdiri dari BSDE, AKRA, SMGR, BBCA, AALI, GGRM, BBNI, dan UNVR.
Di sisi lain, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximiliamus Nico Demus memperkirakan IHSG menguat terbatas di rentang support 6.816 dan resisten 6.909. Saham pilihannya, yakni: BUMI, MPPA, dan ACES.
Analisis teknikal proyeksi laju IHSG

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memprediksi IHSG melanjutkan pembentukan wave b dengan penurunan untuk menguji support di level 6.773 yang dibentuk oleh Fibonacci retracement 38,2 persen dari wave a dan garis SMA-20.
Ia mengatakan, “IHSG akan rebound jika koreksi berhenti di sekitar level 6.773,” katanya melalui riset harian.
Level support IHSG berada di 6.820, 6.773, dan 6.691. Sementara level resistennya di 6.908, 6.969, dan 7.064. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish. Saham pilihan Ivan, yakni: INDF, ITMG, MDKA, TBIG, dan TKIM.
Di sisi lain, BNI Sekuritas menilai potensi koreksi hari ini berpeluang memberi kesempatan buy on weakness bagi investor, selama IHSG masih bergerak di atas 6.820 dan candle lower low. Sebab, tren diprediksi masih bullish selama indeks masih di atas 6.845. Kemarin, IHSG ditutup di bawah 5 day MA (6.830) dan 200 day MA (6.986).
Jika bisa parkir harian di bawah 6.845, maka IHSG masih berpotensi terkoreksi dengan target 6.784, 6.715 (DONE), dan 6.557 (DONE). Tapi, jika ditutup di atas 6.845, maka IHSG berpeluang bergerak menuju 6.906 (DONE), 6.992, dan 7.046. Range breakout-nya berada di area 6.557 sampai 6.953.
“Level resisten berada 6.860, 6.885, 6.906, 6.994 dengan support 6.802, 6.755, 6.726, 6.708. Perkiraan range di rentang: 6.780 - 6.840” terang Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (26/1):
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Resist: 9.850, 9.975, 10.125, 10.225.
Support: 9.650, 9.500, 9.375, 9.200
- PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
Resist: 915, 940, 975, 1.000.
Support: 890, 865, 840, 815.
- PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)
Resist: 2.200, 2.245, 2.315, 2.380.
Support: 2.150, 2.100, 2.040, 1.970
- PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Resist: 775, 815, 845, 880
Support: 735, 700, 680, 655
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Resist: 3.880, 3.940, 4.030, 4.220
Support: 3.800, 3.740, 3.640, 3.460
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Resist: 4.820, 4.900, 5.020, 5.160.
Support: 4.730, 4.660, 4.540, 4.300