Sudah Rebound, IHSG Diramal Bisa Menguat Terbatas Lagi
IHSG diprediksi lanjutkan penguatan Senin (12/12) sore.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bisa kembali menguat, Selasa (13/12), setelah ditutup naik 0,29 persen ke level 6.734,42 kemarin sore.
Tapi, peluang penguatan pagi ini masih terbatas. CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan indeks acuan saham tengah berupaya mendobrak rentang konsolidasi wajarnya.
Ia memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.676 hingga resisten 6.834. Sejumlah saham pilihannya, yakni: LSIP, ICBP, CTRA, UNVR, AKRA, ITMG, TLKM, dan BBCA.
Ia pun menyoroti sejumlah sentimen yang akan pengaruhi pergerakan IHSG beberapa waktu ke depan, yaitu: fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah. “Serta masih tercatatnya capital inflow (ytd) yang menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia,” ujar William dalam riset.
Selain itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menambahakn, para pelaku pasar dan investor masih meninjau data inflasi Amerika Serikat (AS) dan agresivitas The Fed dalam merespons hal itu. Apakah mereka akan mendongkrak suku bunga hanya 50 bps atau di atasnya?
Nico mengatakan, “Jika The Fed menaikkan tingkat suku bunganya ke kisaran 4 persen sampai 4,5 persen, tentu ini akan jadi suku bunga The Fed tertinggi sejak 2007, memberi sinyal akan ada peningkatan [suku bunga] lebih banyak di awal 2023.”
Ia pun memperkirakan IHSG melaju di rentang 6.650 sampai dengan 6.803. Saham pilihannya, yakni: MPPA, ICBP, dan BBRI.
Proyeksi IHSG dari segi analisis teknikal
Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menyebut IHSG cenderung ada di awal dari bullish reversal karena mengalami rebound dan ditutup di atas Fibonacci retracement 85,4 persen dari wave (b) pada skenario pola triangle, Senin.
Hari ini, ia memproyeksikan IHSG akan menguji resisten terdekat di 6.813, mengacu pada analisis Fibonacci retracement. Saham pilihannya di tengah perkiraan itu, yakni: ADRO, ASII, BMRI, HRUM, dan INKP.
Adapun, level support IHSG ada di 6.679, 6.641, dan 6.600. Sementara itu, resistennya ada di 6.813, 6.866, dan 6.919. “Berdasarkan indikator MAC, mengindikasikan momentum bearish,” tulisnya dalam riset.