MARKET

Suntik Modal ke RS Hermina, Astra Rogoh Kocek Rp192,9 M

Kepemilikan Astra di RS Hermina kini naik jadi 7,45%.

Suntik Modal ke RS Hermina, Astra Rogoh Kocek Rp192,9 MIlustrasi Astra International (dok.Indonesiainvestment.com)
23 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk (ASII) kembali memborong ratusan ribu lembar saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) senilai Rp192,90 miliar. Aksi borong saham ini meningkatkan kepemilikan saham Astra di emiten rumah sakit tersebut dari 6,50 persen jadi 7,45 persen.

Mengutip keterbukaan informasi, Jumat (23/9), Astra baru mengumumkan pembelian 140.297.400 lembar saham HEAL di harga Rp1.375 per saham. Transaksi investasi itu dilakukan pada Jumat, 16 September 2022, dengan status kepemilikan langsung. Kini, total saham HEAL yang Astra miliki berjumlah 1.110.823.200 lembar.

Sebelumnya, Astra mengatakan selalu meninjau investasinya secara strategis, termasuk kepada RS Hermina. “Dalam tinjauan itu, jika kami merasa bisa memberi nilai terhadap Hermina dan sebaliknya, tentu saja bila ada peluang kami akan tingkatkan kepemilikan di Hermina,” ujar Direktur Astra, Gideon Hasan, dalam paparan publik virtual, Kamis (22/9).

Ke depannya, Astra berencana meningkatkan kualitas layanan sektor kesehatan secara menyeluruh lewat kolaborasi dengan RS Hermina dan Halodoc, platform telemedis yang juga mendapat suntikan dana dari Astra pada 2021.

Realisasi belanja modal, salah satunya untuk investasi

Gedung Astra Internasional.
Gedung Astra Internasional. (dok.Astra)

Astra International tahun ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure) konsolidasi sekitar Rp25 triliun sampai dengan Rp26 triliun. Capex ini naik dari alokasi sebelumnya yang sekitar Rp20 triliun. 

Hingga paruh pertama 2022, perseroan telah merealisasikan belanja modal konsolidasi sejumlah Rp7,6 triliun. Menurut Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, mayoritas belanja modal disalurkan ke bisnis pertambangan.

“Capex tersebut kami salurkan ke PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Pamapersada Nusantara, misalnya untuk peremajaan alat berat dan sebagainya,” katanya.

Selain itu, belanja modal juga digunakan untuk investasi di PT Medikaloka Hermina Tbk, serta sektor lain seperti transportasi-logistik dan bisnis digital. Terbaru, perseroan baru saja menyelesaikan akuisisi Bank Jasa Jakarta (BJJ) dari sektor jasa keuangan.

Ke depannya, Astra tengah mengkaji berbagai prospek investasi di bidang lain, yang punya potensi pertumbuhan dan pengembalian cemerlang.

Related Topics