Ultrajaya (ULTJ) Akan Buyback Saham, Gunakan Rp1,67 Triliun dari Kas

- Buyback dilakukan selama 3 bulan dan saham yang dibeli akan disimpan sebagai saham treasury maksimal selama 3 tahun.
- Manajemen ULTJ menjelaskan aksi korporasi ini bertujuan mendukung stabilitas pasar modal, meningkatkan nilai bagi para pemegang saham, serta memberikan fleksibilitas dalam mengelola modalnya.
Jakarta, FORTUNE - PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) mengumumkan rencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp1,67 triliun. Dana ini setara dengan 10 persen dari jumlah modal disetor perseroan dan akan berasal dari kas internal perusahaan.
Langkah buyback ini merupakan respons terhadap kondisi pasar yang berfluktuasi signifikan, mengacu pada Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-17/D.04/2025 yang diterbitkan pada 18 Maret 2025.
ULTJ akan melaksanakan pembelian kembali saham ini dalam kurun waktu tiga bulan, mulai dari tanggal pengumuman keterbukaan informasi pada 24 Maret hingga 23 Juni 2025. Saham yang berhasil dibeli kembali rencananya akan disimpan sebagai saham treasury maksimal selama tiga tahun, sesuai dengan ketentuan POJK 29/2023.
Manajemen ULTJ menjelaskan aksi korporasi ini bertujuan mendukung stabilitas pasar modal, meningkatkan nilai bagi para pemegang saham, serta memperbaiki kinerja saham perseroan. Selain itu, buyback juga akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi perusahaan dalam mengelola modalnya.
“Perseroan berupaya untuk memiliki fleksibilitas yang memungkinkan perseroan menjaga stabilitas harga saham perseroan agar lebih mencerminkan nilai/kinerja perseroan,” demikian manajemen ULTJ dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (24/3).
Lebih lanjut, manajemen ULTJ meyakinkan bahwa pelaksanaan buyback ini tidak akan berdampak material terhadap kegiatan operasional perusahaan, termasuk penurunan pendapatan. Hal ini didukung oleh kondisi modal kerja dan arus kas perseroan yang dinilai cukup kuat untuk membiayai transaksi buyback bersamaan dengan kegiatan usaha sehari-hari.
Meskipun demikian, buyback akan menyebabkan penurunan pada sisi aset dan ekuitas perseroan sebesar dana yang digunakan untuk pembelian kembali saham. Berdasarkan data per September 2024, total aset ULTJ mencapai Rp8,46 triliun dengan total ekuitas Rp7,42 triliun. Setelah buyback, total aset diperkirakan akan menjadi Rp6,79 triliun dan ekuitas menjadi Rp5,76 triliun.
“Terdapat dampak positif yaitu naiknya laba bersih per lembar saham yang akan meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham perseroan. Demikian juga akan terjadi peningkatan rasio ROA dan ROE yang lebih baik,” ujarnya.