Jakarta, FORTUNE - Kementerian Kesehatan Uzbekistan melaporkan sedikitnya 18 anak tewas setelah meminum obat sirop yang diproduksi oleh produsen obat asal India, Marion Biotech Pvt Ltd.
Seperti dilansir Reuters Kamis (12/29), kementerian mengatakan 18 dari 21 anak yang mengonsumsi sirop Doc-1 Max saat menderita penyakit pernapasan akut meninggal setelah mengonsumsinya.
Berdasarkan situs perusahaan, obat tersebut dipasarkan sebagai obat untuk gejala pilek dan flu. Satu batch sirop mengandung etilen glikol (EG), yang menurut kementerian merupakan zat beracun.
"Sirop tersebut diimpor ke Uzbekistan oleh Quramax Medical LLC," kata kementerian tersebut dalam pernyataannya
Sirop tersebut diberikan kepada anak-anak di rumah tanpa resep dokter, baik oleh orang tua atau atas saran apoteker. Dosis yang diberikan diduga melebihi dosis standar untuk anak-anak.
Belum diketahui secara jelas apakah semua atau salah satu dari anak-anak tersebut telah mengkonsumsi dosis yang dicurigai atau telah mengonsumsi lebih dari dosis standar, atau keduanya.
Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan telah memecat tujuh karyawan karena kelalaian mereka tidak menganalisis kematian secara tepat waktu dan tidak mengambil tindakan yang diperlukan.
Kendati telah mengambil tindakan disipliner terhadap beberapa ahli, namun tidak menyebutkan peran apa yang dimiliki spesialis tersebut. Pihaknya juga telah menarik tablet dan sirop Doc-1 Max dari semua apotek yang ada di Uzbekistan.