Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Varian Omicron. (Pixabay/Geralt)

Jakarta, FORTUNE - Hari ini, 2 Maret 2022 ini tepat dua tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Kala itu Presiden Joko Widodo yang didampingi Terawan Agus Putranto Menteri Kesehatan saat itu mengumumkan secara langsung kasus pertama dan kedua di Istana Kepresidenan Jakarta.

Sejak itu, penambahan kasus harian di Indonesia mengalami pasang surut. Berbagai tantangan dihadapi beragam sektor. Fasilitas kesehatan juga turut diuji oleh pandemi, hingga kemerosotan ekonomi. Berdasarkan data terkini, kasus Covid-19 di Indonesia dalam dua tahun terakhir mencapai 5.564.448.

Kini, mulai ada pembicaraan tentang pandemi dan endemi. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, pemerintah tengah menyiapkan skenario transisi pandemi Covid-19 ke endemi. Pernyataan tersebut Luhut sampaikan pada konferensi pers evaluasi PPKM (Senin, 21/2), merespons beberapa negara yang sudah mulai pelonggaran pandemi menuju endemi, seperti Inggris, Denmark, dan Singapura.

“Usulan konsep, kriteria, dan indikator pandemi ke endemi dari waktu ke waktu, masih akan terus disempurnakan dengan para pakar dan ahli di bidangnya,” katanya. Transisi dari pandemi ke endemi, imbuh Luhut, harus memenuhi target tingkat vaksinasi lengkap dan booster, terutama bagi masyarakat lanjut usia (lansia).

Endemi adalah kondisi penyakit yang tadinya mewabah menjadi terkendali. Angka harian, kematian, dan keterisian rumah sakit sangat rendah secara konsisten.

Guru Besar FKUI sekaligus Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof. Tjandra Yoga Aditama memberikan 5 poin penting agar Covid-19 terkendali. Berikut catatan-catatan Prof. Tjandra dalam keterangan tertulis, Rabu (2/3).

Status pandemi Covid-19 dinyatakan oleh WHO

Pandemi Covid-19 dinyatakan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) World Health Organization (WHO) pada 11 Maret 2020. Bila nanti Pandemi Covid-19 selesai maka akan ada lagi pernyataan resmi dari Direktur Jenderal WHO sesuai keadaan dunia ketika itu, yang kita belum tahu kapan akan terjadi.

Hal ini sama dengan Pandemi H1N1 (2009) yang dinyatakan bermula pada 11 Juni 2009 oleh Dirjen WHO waktu itu. Dalam 1 tahun 2 bulan kemudian, pada 10 Agustus 2010 Dirjen WHO menyatakan dunia sudah memasuki masa pasca pandemi H1N1 (2009) ini, pandemi ketika itu resmi selesai. 

Pernyataan endemi bukan berarti Covid-19 selesai

Masing-masing negara dapat saja membuat pernyataan bahwa mereka sudah dapat mengendalikan wabah Covid-19, atau sudah masuk dalam fase endemi. Tetapi, pernyataan satu dua atau bahkan beberapa negara bahwa negara mereka sudah endemi sama sekali tidak berarti pandemi sudah selesai. 

Situasi terkendali jika positivity rate di bawah 5 persen

Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Ilmu Kedokteran (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama/Dok. Pribadi

Untuk situasi Covid-19 sudah terkendali maka salah satunya adalah angka kepositifan (positivity rate) di bawah 5 persen. Data yang ada maka angka kepositifan pada 25 Februari 2022 adalah 17,93 persen. Walaupun pada 26 Februari angkanya sudah menurun tapi masih cukup tinggi, yaitu 15,91 persen, cukup jauh di atas batas 5 persen yang kita kehendaki bersama. 

Indikator angka reproduksi efektif

Indikator lain adalah angka reproduksi efektif (effective reproduction number - Rt) di bawah 1.  Ada beberapa pihak yang menyebutkan angka reproduksi kita di hari-hari ini masih diatas 1, ada yang melaporkan sebagai 1.161.

Jumlah pasien dan angka kematian ditekan

Angka jumlah pasien dan kematian juga harus ditekan rendah, serta pelayanan kesehatan akan selalu siaga menghadapi kemungkinan kenaikan kasus.

Tahun yang lalu angka kepositifan kita sudah sempat cukup lama di bawah 5 persen dan angka reproduksi juga pernah dibawah 1,  tapi dengan serangan Omicron maka angka kepositifan dan angka reproduksi naik lagi seperti sekarang ini.

Tentu kita juga amat perlu mewaspadai kemungkinan varian baru Covid-19 di dunia, sesuatu yang tidak terlalu mudah memprediksinya.

"Yang jelas, tentu kita semua berharap bahwa Covid-19 akan segera dapat diatasi di dunia dan juga negara kita, no one is save until everyone in save, semoga," tutup Eks Direktur WHO Asia Tenggara itu.

Editorial Team