Jakarta, FORTUNE – Menjadi seorang Brand Ambassador (BA) seperti Ayana Jihye Moon (26) bukanlah perihal mudah, apalagi harus selalu menyesuaikan diri dalam kreativitas media digital yang berkembang dengan pesat. Menurutnya, untuk jadi seorang BA yang berkelanjutan harus ada nilai tambah.
Ayana mengungkapkan, awalnya tak tertarik terjun di industri kecantikan karena merasa dirinya cukup aneh (nerd) dan lebih suka suka belajar dan membaca. "Saya harus ada di industri ini karena saya perlu uang. Sebagai perempuan muda, ini adalah satu-satunya industri yang bisa memberikan saya banyak uang untuk mendapatkan mimpi saya yang lainnya,” kata Ayana kepada Fortune Indonesia, Kamis (15/12).
Ia pun mengaku menjadi BA tanpa risiko berarti dan lekat dengan banyak jenama yang menganggapnya aman untuk dijadikan seorang BA. “Ketika orang melihat saya, saya selalu bekerja keras, saya punya beberapa perusahaan, dan saya juga menjadi murid yang terus belajar, sehingga tak banyak waktu saya bisa terbuang. Saya juga nggak membuat masalah apapun. Saya muslim dan saya tidak pergi ke klub. Inilah nilai-nilai yang jadi kekuatan karir saya,” ujar BA Kosmetik Wardah ini.
Waktu pun membawa Ayana lebih jauh masuk dan makin mendalami pekerjaan yang dijalaninya sebagai seorang BA jenama ternama–seperti Pocari Sweat, SoKlin, Realfood, dan Wardah Kosmetik. Ia pun tak ingin menjadi seorang BA yang hanya mengandalkan paras yang rupawan, tapi justru mengganggu ketenangan hidup orang lain, bahkan menipu dengan ketenaran yang didapat.