Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat bicang di ajang Fortune Indonesia Summit 2023 di Jakarta, Rabu (15/3).

Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, masih mengkaji dampak penutupan Silicon Valley Bank (SVB) oleh Regulator Perbankan Califormia kepada arus investasi ke Indonesia.

"Sedikit banyak ada dampaknya, tapi seberapa dalam, itu masih kita lihat," kata Bahlil dalam Fortune Indonesia Summit 2023 di Jakarta, Rabu (15/3).

Ia memandang dalam perkembangannya, beberapa perbankan dengan pola bisnis serupa SVB berpotensi mengalami hal yang sama. Sehingga ia akan terus melakukan kajian terkait dampak penutupan SVB.

"Sekarang kami sedang memetakan dampaknya terutama kepada startup di Indonesia," ujarnya.

Meskipun demikian, ia optimistis investasi yang masuk ke Indonesia akan tetap tumbuh pada 2023 karena investor masih menganggap stabilitas perekonomian Indonesia terjaga dengan regulasi dan insentif yang mendukung investor.

Ia mencontohkan pemerintah menerbitkan Undang-Undang Cipta Kerja yang mempermudah izin berusaha dan investasi guna menarik lebih banyak investor.

"Dengan Undang-Undang Cipta Kerja, perizinan dilakukan melalui Online Single Submission (OSS), yang juga membuat ongkos pelaku usaha melakukan investasi lebih murah," katanya.

Selain itu, harga bahan baku dan ongkos logistik di Indonesia juga lebih murah dari negara-negara lain menjadi salah satu alasan yang membuat investor tetap tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

"[Kami] juga memberikan jaminan yang bersifat jangka panjang kepada investor sehingga mereka tidak enggan masuk ke Indonesia, misalnya melalui tax holiday yang bisa sampai 20 tahun lain. Ini lebih baik dibanding negara lain," ujarnya.

Bakal berikan dampak positif

Editorial Team

Tonton lebih seru di