Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Investasi Ramah Lingkungan di Kawasan Pulau Rempang, Minggu (17/9). (Dok. BKPM)

Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memastikan investasi Xinyi Group di Rempang Eco City bukan untuk pembangunan pabrik kaca saja. Xinyi Group nantinya akan memimpin dalam investasi di wilayah tersebut.

Bahlil menyatakan bakal ada 10 proyek yang akan dibangun secara bertahap.

"Project ini sebenarnya ada beberapa item. Pertama pembangunan kawasan industri terintegrasi. Kedua pabrik pemrosesan pasir silika. Ketiga industri soda abu. Keempat industri kaca panel surya, industri kaca float, industri silikon industrial grade, dan industri polisilikon, pemrosesan kristal, sel dan modul surya, dan infrastruktur pendukung lainnya," kata Bahlil dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (2/10).

Investasi senilai US$11,6 miliar, kata Bahlil, datang dari Xinyi Group dan perusahaan lain. Angka sebesar itu, katanya, diperuntukkan untuk satu ekosistem besar dan di Rempang nantinya bakal banyak perusahaan yang terlibat.

Kendati demikian, Bahlil belum menjelaskan secara mendetail tentang perusahaan mana saja yang bakal berinvestasi di Rempang selain Xinyi Group.

Dalam paparan yang ditampilkan di raker, target konstruksi Xinyi Group bakal dilakukan pada November 2023, sesuai dengan perkembangan penyelesaian lahan.

<p><strong>Kesalahpahaman di Pulau Rempang</strong><br/><br/> </p>

Editorial Team

Tonton lebih seru di