Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Alam di Afrika. (Shutterstock/ModernNomad)

Jakarta, FORTUNE - Para ilmuwan berhasil menemukan miliaran pohon yang sebelumnya tak tercatat di Afrika—dan itu bisa diwujudkan berkat kolaborasi antara Google dan Food and Agriculture Organization (FAO) milik PBB.

Menggunakan teknologi dengan sumber terbuka bernama Collect Earth, tim berisi lebih dari 350 pakar Afrika meninjau, memindai, hingga menganalisis data dari 88.000 situs di seluruh benua tersebut.

Waktu penelitian itu tak bisa dibilang sebentar. Para ilmuwan dimaksud menghabiskan 20 tahun untuk mempelajari penggunaan lahan dan perubahannya. Salah satu buah yang berhasil mereka petik adalah penemuan tujuh miliar pohon yang belum selesai terhitung hingga saat ini, dikutip laman World Economic Forum, Jumat (8/10).

1. Persebaran Temuan Pohon

Vegetasi yang ditemukan itu tersebar di area seluas 537 juta hektare, dan itu bukan hanya terdiri atas pepohonan. Menurut tim peneliti, “ada lebih banyak hutan dan lahan subur daripada yang telah tercatat di masa lalu.”

Berdasar data FAO, 63 persen dari 88.000 lokasi itu berada di Afrika Selatan, 29 persen di Sahel, dan 8 persen di bagian utara benua. Tumbuh-tumbuhan itu tersebar luas dari Burkina Faso, Chad, Djibouti, Eritrea, Etiopia, Mali, Mauritania, Niger, Nigeria, Senegal, dan Sudan.

2. Teknologi ‘Hijau’ Google

Editorial Team

Tonton lebih seru di