Banjir Dukungan, Keanggotaan OECD Indonesia Ada di Depan Mata

Jakarta, FORTUNE - Keanggotaan Indonesia di Organization of Economic Co-operation and Development (OECD) semakin dekat. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, usai mengundang 28 perwakilan negara anggota OECD yang ada di Inonesia untuk menghadiri jamuan makan malam, Kamis (24/8).
“Tadi dalam pertemuan sambil makan malam, seluruh duta besar (dubes) yang hadir, satu-per satu menyatakan dukungan kepada Indonesia (menjadi anggota OECD) dan tentunya Indonesia berbesar hati karena dukungan dari para dubes ini penting,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (25/8).
Saat ini OECD memiliki 38 anggota, dengan sejumlah negara mitra kunci, dengan Indonesia sebagai salah satunya sejak 2007.
<p><strong>Prosesnya diharapkan dapat lebih cepat</strong></p>
Airlangga menilai Indonesia dapat mempercepat proses masuk menjadi anggota OECD menyusul pencapaian dalam beberapa hal, termasuk kesuksesan dalam memimpin G20.
"Belajar dari Chile yang prosesnya 7 tahun, tentu Indonesia berharap kita bisa berproses lebih cepat. Sekitar 3,5 tahun," kata Airlangga.
Apabila disetujui, maka Indonesia akan menjadi negara ketiga di Asia, setelah Jepang dan Korea Selatan.
Saat ini sifat keanggotaan Indonesia dalam OECD masih berupa usulan, yang putusan atas kelanjutannya akan diambil pada September mendatang.
"Indonesia besar hati karena dukungan dubes ini penting," katanya.
Usai usulan diterima seluruh anggota OECD, Indonesia akan menerima roadmap dan kemudian menyesuaikan dengan persyaratan yang telah ditentukan.