Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Stok beras di gudang Bulog di Padang, Sumatra Barat. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

Jakarta, FORTUNE - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, memastikan Bulog telah mengamankan stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,6 juta ton. Stok tersebut dipersiapkan untuk bantuan pangan dan stabilisasi harga. 

“Kami sampaikan stok beras di Bulog ada dan cukup untuk bantuan pangan dan stabilisasi harga,” ujar Arief dalam keterangan pers yang dikutip Rabu (23/8).

Stok CBP akan terus bertambah seiring dengan penyerapan gabah/beras yang terus dilangsungkan oleh Perum Bulog. 

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk belanja bijak sesuai keperluan dan setop boros pangan. Saya tegaskan bahwa stok beras yang ada di Perum Bulog aman dan cukup untuk keperluan bantuan pangan dan stabilisasi harga.” katanya. 

<p><strong>Pemerintah akan kembali gelontorkan bantuan pangan</strong></p>

Untuk meredam kenaikan harga beras, NFA terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah. 

Selain itu, demi menjaga daya beli masyarakat berpendapatan rendah, pemerintah telah berkomitmen untuk segera melakukan penggelontoran bantuan pangan beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di seluruh provinsi.  

Sama seperti bantuan beras tahap pertama yang berlangsung pada April–Mei 2023, bantuan pangan beras kali ini akan disalurkan selama tiga bulan pada Oktober hingga Desember mendatang dengan volume masing-masing 10 kilogram beras.  

“Ini salah satu upaya membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.  

<p><strong>Harga beras medium alami kenaikan</strong></p>

Editorial Team