NEWS

Brasil Tarik Duta Besarnya di Israel, Imbas Kontroversi Presiden Lula

Israel nyatakan pencekalan pada Presiden Lula di Israel.

Brasil Tarik Duta Besarnya di Israel, Imbas Kontroversi Presiden LulaIlustrasi bendera Israel. (Pixabay/edu_castro27)
20 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNEBrasil menarik duta besarnya untuk Israel setelah Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, membandingkan serangan militer Israel di Gaza dengan peristiwa Holocaust pada masa Perang Dunia Kedua.

Pada Minggu (18/2), menurut Al Jazeera, Presiden Lula menyamakan apa yang dilakukan Israel serupa dengan pembantaian jutaan orang Yahudi di Eropa pada abad lalu.

“Apa yang terjadi di Jalur Gaza terhadap rakyat Palestina belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Sebenarnya hal itu pernah terjadi: ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang-orang Yahudi,” begitu kutip Al Jazeera.

Lula mengutuk serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan sebagai tindakan ‘teroris’ pada hari serangan itu terjadi. Sejak itu dia semakin kritis terhadap kampanye militer balasan Israel di Gaza.

Hal ini membuat Israel geram, dan akhirnya menyatakan bahwa Presiden Lula tidak diterima di Israel, sampai ia menarik kembali ucapannya.

Lula dicekal di Israel

Pada Senin lalu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa Lula tidak diterima di negara Timur Tengah.

“Kami tidak akan melupakan atau memaafkan. Ini adalah serangan anti-Semit yang serius. Atas nama saya dan nama warga Israel, sampaikan kepada Presiden Lula bahwa dia adalah persona non-grata di Israel,” katanya kepada duta besar Brasil untuk Israel.

Bahkan, Al Jazeera juga memberitakan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggambarkan komentar Lula sebagai sesuatu yang, “memalukan dan serius”.

Hal ini bisa berdampak pada keretakan hubungan kedua negara.

“Ini tentang meremehkan Holocaust serta mencoba merugikan orang-orang Yahudi, dan hak Israel untuk membela diri,” kata Netanyahu.

Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Brasil menyatakan akan memanggil duta besar Israel untuk Brasil, Daniel Zonshine, untuk bertemu di Rio de Janeiro.

“Dia (Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira) juga memanggil duta besar Brasil di Tel Aviv, Frederico Meyer, untuk berkonsultasi. Dia akan berangkat ke Brasil besok,” begitu keterangan Kementerian Luar Negeri Brasil, Senin (19/2).

Reaksi keras dari dalam negeri

Presiden Lula juga menghadapi reaksi keras di dalam negeri atas pernyataannya pada Minggu, yang disampaikan saat konferensi pers di sela-sela pertemuan puncak Uni Afrika di Addis Ababa.

“Apa yang terjadi di Jalur Gaza bukanlah perang; melainkan genosida,” begitu kata Lula.

Institut Brazil-Israel menyebut komentarnya ‘vulgar’ dan memperingatkan bahwa hal tersebut berisiko, “mendorong anti-Semitisme”.

Related Topics