Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, saat memberikan sambutan di Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023. (dok. Panitia)

Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak para investor dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dalam kegiatan Marketing Investasi Indonesia (MII) bertajuk "Investment Opportunities in the New Capital and Downstream Industries" di Shanghai, Rabu (29/11), dia mengatakan bahwa IKN membutuhkan investasi US$32 miliar untuk pembangunan infrastruktur, properti, dan energi terbarukan. 

Di samping itu, dia juga menekankan pertumbuhan investasi di Indonesia terus meningkat setiap tahun, dan Indonesia menduduki peringkat terbesar FDI (Foreign Direct Investment) di antara negara-negara ASEAN, terutama dari RRT yang berkembang naik dalam tiga tahun berturut-turut—sebagian besar pada sektor hilirisasi.

Karena itu, dia menyatakan keterbukaan Indonesia untuk investasi di IKN dengan menawarkan bantuannya sebisa mungkin kepada para investor yang berminat.

"Pertumbuhan investasi di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Investasi dari RRT terus berkembang, khususnya di sektor hilirisasi. Kami fokus pada pembangunan IKN dan terbuka dengan investasi. Apabila ada yang berminat investasi di sana, akan saya bantu sebisa mungkin," ujar Bahlil.

Acara MMI di Shanghai tersebut dihadiri oleh 100 peserta dari 46 perusahaan asal RRT. Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, berharap acara ini dapat lebih mengenalkan kepada negara lain, terutama RRT, tentang potensi dan kekayaan yang dimiliki Indonesia.

"Melalui acara ini, kita dapat mengeksplorasi potensi yang ada di Indonesia, khususnya dalam bidang hilirisasi dan investasi di IKN," kata Djauhari.

Investasi Tiongkok di Indonesia

Editorial Team

Tonton lebih seru di