Dalam konferensi pers, Jeremy Schwartz, agen khusus sementara FBI yang bertanggung jawab di Las Vegas, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki apakah ledakan itu “merupakan tindakan terorisme atau bukan.”
“Saya tahu semua orang ingin mendengar kata itu dan memastikan apakah ini bisa disebut ‘serangan teroris. Itulah tujuan kami, dan itulah yang sedang kami upayakan," kata Schwartz.
Polisi Las Vegas menerima laporan ledakan di Trump Hotel sekitar pukul 08:40 waktu setempat. Elon Musk, CEO Tesla, mengatakan dalam pernyataan di X bahwa “ledakan disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dibawa di bak belakang Cybertruck yang disewa,” dan menyebut kendaraan tersebut berfungsi dengan baik.
Truk tersebut diketahui disewa melalui aplikasi Turo di Colorado, sama seperti kendaraan yang digunakan dalam serangan di New Orleans. Pihak berwenang telah melacak kendaraan tersebut menggunakan rekaman video dari stasiun pengisian daya. Nama penyewa kendaraan telah diidentifikasi tetapi belum dirilis. Truk tiba di Las Vegas sekitar pukul 07:30 waktu setempat, lalu melintasi Las Vegas Boulevard sebelum langsung menuju Trump Hotel.
Dalam pernyataan resmi, juru bicara Turo mengatakan perusahaan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan kedua insiden tersebut. “Kami tidak percaya bahwa penyewa dalam insiden di Las Vegas maupun New Orleans memiliki catatan kriminal yang akan mengidentifikasi mereka sebagai ancaman keamanan,” katanya.