Disinggung Jokowi, Pertamina Genjot Realisasi Proyek Berbasis EBT
Proyek EBT Pertamina lebih banyak di ketenagalistrikan.

24 November 2021
Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyinggung badan usaha milik negara (BUMN) yang berada di sektor energi seperti PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) guna segera beradaptasi dalam tren transisi energi baru terbarukan (EBT). Merespons hal tersebut, Pertamina bakal mengakselerasi realisasi proyek dan investasi di sektor ramah lingkungan.
“Dengan menggenjot pelaksanaan proyek EBT yang dapat mendukung target ketenagalistrikan nasional, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/11).
Dalam proyek pengembangan panas bumi, Pertamina melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan enam PLTP dengan total kapasitas 672 megawatt (MW)—wilayah kerja panas bumi (WKP) Kamojang, Garut, Jawa Barat, 235 MW; WKP Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara 120 MW; dan WKP Sibayak, Sinabung, Sumatra Utara 12 MW; WKP Ulubelu Gunung Way Panas, Lampung 220 MW: WKP Karaha, Tasikmalaya dan Garut Jawa Barat 30 MW; dan WKP Lumut Balai Muara Enim, Sumatra Selatan 55 MW.
Fajriyah mengatakan perseroan akan terus mendorong proyek panas bumi di WKP lainnya. Pihaknya menargetkan dalam lima tahun ke depan akan ada peningkatan dua kali lipat menjadi 1.128 Megawatt, “agar dapat memaksimalkan sumber daya panas bumi di tanah air serta berkontribusi pada ketenagalistrikan nasional".
Pertamina manfaatkan biogas untuk pembangkit listrik
Pertamina juga telah mengoperasikan pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi biogas di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatra Utara. PLTBg berkapasitas 2,4 MW tersebut merupakan hasil kerja sama pengembangan energi biogas dengan PT Perkebunan Nusantara III.
Selama triwulan III–2021, PLTBg Sei Mangkei sudah menghasilkan listrik sebesar 8 gigawatt–jam. Dengan produksi listrik sebesar itu, PLTBg itu dapat memenuhi kebutuhan listrik industri KEK yang dikelola oleh PTPN III.
Pertamina bakal garap pasar PLTS
Selain mengembangkan bisnis PLTBg dengan PTPN Group, Pertamina melalui PT Pertamina Power Indonesia juga mulai bersiap masuk ke bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa wilayah.Di KEK Sei Mangkei, perseroan saat ini telah mengoperasikan PLTS dengan kapasitas 2 megawatt-peak (MWp).
Menurut Fajriyah, Pertamina juga telah mengoperasikan pembangkit listrik bertenaga surya di Cilacap, di area operasi Refinery Unit Cilacap berkapasitas 1,34 MWp; PLTS Badak di area PT Badak NGL Bontang 4 MWp; serta PLTS di 99 area operasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di wilayah Sumatra, Jawa dan Kalimantan dengan total kapasitas 668 kilowatt-peak (kWp).
Pertamina mulai bangun SPKLU
Demi mendukung rencana pengembangan ekosistem kendaraan listrik, Pertamina telah mengoperasikan lima unit charging station yang berlokasi di SPBU Pertamina. SPKLU ini dikembangkan oleh subholding commercial & trading, yakni Pertamina Patra Niaga.
Untuk memastikan pemanfaatan lokasi pengisian daya ini dapat berjalan dengan baik, Pertamina terus memantau transaksi dan jumlah daya listrik yang digunakan untuk melakukan pengisian baterai mobil listrik. Data Februari–Oktober menunjukkan lebih dari 1.500 pengisian mobil listrik dengan total daya lebih dari 45 ribu kWh.
“Kami bergerak masif untuk EBT, dari hulu hingga hilir demi dapat mewujudkan energi bersih yang diperlukan dalam transisi energi dan mengejar target pemerintah dalam pengembangan EBT sebesar 23% pada tahun 2025,” kata Fajriyah.