NEWS

Ombudsman Sebut PMK Sudah Masuk Indonesia Sejak 2015

Ombudsman mengumpulkan dokumen temuan PMK saat itu.

Ombudsman Sebut PMK Sudah Masuk Indonesia Sejak 2015Petugas gabungan Puskeswan Sleman dan FKH UGM memeriksa kesehatan sapi di kandang sapi terpadu, Krebet, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Rabu (22/6). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

by Eko Wahyudi

14 July 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ombudsman Indonesia menyatakan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah masuk ke Indonesia sejak 2015. Beberapa daerah terjangkit tersebut antara lain DKI Jakarta, Gunung Sindur Jawa Barat, dan Tangerang. Tetapi, hal tersebut tidak diungkap ke publik karena berbagai alasan.

“Berdasarkan infomasi dan dokumen yang dikumpulkan oleh Ombudsman Indonesia, PMK kembali masuk ke Indonesia pada tahun 2015. Banyak kita tahu, tapi dokumen yang dikumpulkan Ombudsman tidak disampaikan kepada publik atau tepatnya ditutup-tutupi pemerintah saat itu,” kata anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, dalam jumpa pers virtual, Kamis (14/7).

Kendati demikian, ia mengatakan langkah tersebut bisa diambil dampak positifnya. Pemerintah, kata dia, berhasil memberantas PMK dengan menerapkan vaksinasi massal serempak dan mengendalikan lalu lintas hewan ternak sehingga penularannya bisa dihentikan secara cepat.

Pemerintah lengah

Menurut Yeka, pekerjaan rumah sebagai tindak-lanjut dari peristiwa tersebut tidak dilakukan. Padahal, peristiwa tersebut merupakan peringatan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian. Pekerjaan rumahnya adalah, peningkatan kewaspadaan setinggi-tingginya.

“Mestinya sejak saat itu Badan Karantina memperketat lalu lintas hewan di Indonesia,” ujarnya.

Kedua, pemerintah pusat dan daerah perlu memperkuat lembaga otoritas veteriner. Veteriner sendiri merupakan segala urusan yang berkaitan dengan hewan dan penyakit hewan.

"Alih alih diperkuat, banyak sekali pemerintah daerah yang menghapuskan Dinas Peternakan, dan tidak memiliki pejabat otoritas veteriner," ujar dia.

Banyak peternak merugi akibat PMK

Dokter hewan Dinas Pertanian dan Perikanan menyuntikan dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada seekor sapi ternak di Kandang Komunal Gapoktan Desa Mertan, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (18/6). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)