Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata (kiri) saat menyerahkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pengangkatan Nawal Nely (kanan) sebagai Komisaris PLN. (Doc: PLN)Fortune Recap
- Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran komisaris PT PLN (Persero) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
- Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely, diangkat sebagai komisaris PLN menggantikan Tedi Bharata.
- Susunan Dewan Komisaris PLN saat ini terdiri dari 9 orang dengan Direktur Utama PLN menegaskan komitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
Jakarta, FORTUNE - Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran komisaris PT PLN (Persero) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan.
Sang menteri memutuskan pemberhentian dengan hormat Eko Sulistyo dan Tedi Bharata sebagai Komisaris PLN.
Selain itu, ia mengangkat Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely, sebagai komisaris PLN menggantikan Tedi Bharata.
Penyerahan salinan keputusan RUPS dilaksanakan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta pada Selasa (19/03).
Dengan perubahan di atas maka susunan Dewan Komisaris PLN menjadi sebagai berikut:
1. Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Agus Dermawan Wintarto Martowardojo
2. Wakil Komisaris Utama: Suahasil Nazara
3. Komisaris: Mohamad Ikhsan
4. Komisaris: Dadan Kusdiana
5. Komisaris: Dudy Purwagandhi
6. Komisaris: Susiwijono Moegiarso
7. Komisaris Independen: Charles Sitorus
8. Komisaris Independen: Arcandra Tahar
9. Komisaris: Nawal Nely
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan PLN berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dan menjalankan transisi energi demi memastikan kehidupan yang lebih baik.
“Dengan hadirnya Komisaris baru, kami yakin akan meningkatkan kinerja PLN, khususnya dalam memberikan layanan ke masyarakat dan menjalankan transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2060,” kata Darmawan dalam keterangan resminya.
Nawal Nely menjabat sebagai Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Resiko di Kementerian BUMN sejak 4 Februari 2020 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34/TPA Tahun 2020 tanggal 30 Januari 2020.
Sebelumnya, ia memiliki pengalaman profesional yang panjang pada berbagai posisi penting dalam bidang keuangan, seperti Financial Analyst di Ernst & Young Kuwait (2002-2005), Manager National Bank of Kuwait (2005-2006), Manager Ernst & Young - Doha (2007-2008), Senior Manager Ernts & Young Egypt – Cairo (2009-2010), dan Partner Ernest & Young Indonesia (2010-2020) dan berbagai pengalaman lain dalam bidang konsultan internasional lainnya.
Menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Akuntansi, Universitas Gadjah Mada, wanita kelahiran Pekalongan, 12 Mei 1973, ini melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih gelar Executive MBA, Executive Master of Business Administration di INSEAD, Fountainebleau.
Related Topics
Related Articles
