NEWS

Konsumsi Pertalite, Solar, hingga LPG 3 Kg Diramalkan Naik pada 2025

Tahun ini LPG 3 kg diproyeksi over quota.

Konsumsi Pertalite, Solar, hingga LPG 3 Kg Diramalkan Naik pada 2025Ilustrasi: Petugas SPBU sedang mengisikan Pertalite ke mobil konsumen. (Dok. Pertamina)
30 May 2024

Fortune Recap

  • Konsumsi Pertalite 2025 proyeksikan meningkat 500.000–600.000 kl dari tahun ini.
  • Konsumsi solar diproyeksikan naik 890.000–990.000 kl, sementara kerosin naik 25.000–27.000 kl.
  • Proyeksi didasarkan pada pertumbuhan ekonomi, kendaraan bermotor, konversi minyak tanah ke LPG, dan pengawasan subsidi.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Konsumsi Pertalite pada 2025 diproyeksikan akan meningkat 500.000–600.000 kiloliter (kl) dari prognosa konsumsi tahun ini yang sebesar 31,6 juta kl.

"Untuk pertalite (proyeksinya) di angka 32,1 juta kiloliter hingga 32,2 juta kiloliter," kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, di hadapan Komisi VII DPR, Selasa (28/5).

Kemudian untuk Solar, konsumsinya diproyeksikan mencapai 18,6 juta kl hingga 18,7 juta kl atau meningkat 890.000–990.000 kl dari prognosa konsumsi tahun ini yang sebesar 17,71 juta kl.

"Untuk kerosin atau minyak tanah ada di angka 525.000 kiloliter sampai 527.000 kiloliter," katanya.

Proyeksi konsumsi minyak tanah naik 25.000–27.000 kl dari prognosa tahun ini yang sebesar 500.000 kl.

Riva mengatakan ada beberapa asumsi yang digunakan Pertamina dalam menyusun atau menghitung proyeksi untuk penyaluran Solar, Pertalite serta minyak tanah pada 2025.

Pertama adalah estimasi pertumbuhan ekonomi 2025 yang didasarkan pada rilis Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan pada 20 Mei 2024 pada kisaran 5,1–5,5 persen.

Kedua, pertumbuhan kendaraan bermotor diramalkan mencapai 4–5 persen, dan itu telah "memperhitungkan pertumbuhan kendaraan listrik di tahun 2024 dan 2025." 

Lalu, asumsi lainnya adalah belum dilakukannya konversi minyak tanah ke LPG di wilayah Indonesia timur.

Empat, pengawasan terus berlangsung dan pencatatan subsidi untuk Pertalite, Solar, dan LPG tetap berlaku.

Dalam kesempatan tersebut, Riva juga menyampaikan permohonan dukungan dari DPR agar mendukung dilakukannya peninjauan ulang terhadap angka subsidi Solar, yang saat ini mencapai Rp1.000 per liter.

"Mohon kiranya bisa mendapat dukungan untuk dapat melakukan perhitungan ulang karena ada kompensasinya sendiri," katanya. "Saat ini sudah mencapai Rp5.000 per liter."

Proyeksi konsumsi LPG 3 Kg

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.