Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Indonesia dan Jepang Sepakat Kembangkan Alutsista Bersama

Ilustrasi Alutsista dan Teknologi Pertahanan - Pixabay/Noupload
Intinya sih...
  • Indonesia dan Jepang sepakat melanjutkan perundingan mengenai pengembangan alutsista, terutama terkait proyek kapal angkatan laut kedua negara.
  • Menteri Pertahanan Jepang dan Indonesia membahas cara mempererat kemitraan pertahanan serta transfer teknologi dalam pengembangan peralatan militer.
  • Kedua negara akan mendalami kerja sama pengembangan bersama untuk mentransfer teknologi pertahanan yang saat ini tidak dapat diekspor oleh Jepang.

Jakarta, FORTUNE - Indonesia dan Jepang sepakat melanjutkan perundingan pengembangan alutsista, salah satunya proyek kapal angkatan laut kedua negara yang sempat terhenti dalam beberapa tahun terakhir.

Nakatani, Menteri Pertahanan Jepang yang berkunjung ke Indonesia pada minggu lalu, membahas berbagai cara untuk mempererat kemitraan pertahanan kedua negara.

Hal ini direspons Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, yang menyetujui kelanjutan negosiasi mengenai pengembangan bersama kapal-kapal angkatan laut serta peralatan militer lainnya.

Kedua negara juga sepakat melakukan transfer teknologi. Juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia, Brigjen Frega Wenas, menyampaikan bahwa kedua menteri pertahanan menyambut baik kerja sama dalam pengembangan peralatan militer. Meski demikian, penerapan lebih lanjut dari kerja sama ini masih akan dibahas lebih mendalam.

"Pada prinsipnya, kedua menteri pertahanan menyambut baik kerja sama dalam pengembangan peralatan militer," ujar Frega, seperti yang dikutip dari AP News pada Senin (13/1).

"Tentunya perlu dikaji lebih lanjut di mana pengembangan bersama akan dilakukan dan apakah akan melibatkan kapal atau alat pertahanan lainnya," ujarnya menambahkan.

Diketahui, saat ini Jepang tidak dapat mengekspor peralatan dan teknologi pertahanannya. Karena itu, pengembangan bersama diyakini sebagai cara yang paling tepat untuk mentransfer teknologi tersebut.

Sempat Terhenti di Era Pemerintahan Jokowi

Kunjungan Nakatani ke Indonesia minggu lalu bertujuan untuk melanjutkan pembicaraan mengenai pengembangan bersama kapal perusak yang sebelumnya sempat tertunda. Jepang berencana mengembangkan fregat berdasarkan kelas Monogami, yang sebelumnya menarik minat Presiden Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan. 

Kapal tersebut dirancang dioperasikan oleh sekitar 90 awak, setengah dari jumlah awak pada kapal perusak konvensional. Namun, proyek ini terhenti di bawah pemerintahan Presiden Jokowi karena sebagian besar anggaran negara dialokasikan untuk pembangunan IKN.

Jepang juga telah mengajukan proposal untuk mengembangkan fregat kelas Monogami bersama Australia dan Jerman. Pemerintah Australia diperkirakan akan membuat keputusan akhir mengenai kemitraan tersebut pada paruh kedua tahun ini.

Setelah pertemuannya dengan Sjafrie, Nakatani menolak berkomentar kepada media. Ia hanya menyatakan dalam sebuah pernyataan sebelum pertemuan bahwa ia berharap dapat memperdalam kerja sama pertahanan dengan Indonesia.

"Negara-negara Asia Tenggara berada di kawasan strategis dan penting, serta menempati titik-titik penting di jalur laut kita. Saya ingin memanfaatkan kunjungan ini sebagai kesempatan untuk lebih mengembangkan hubungan kerja sama kita dengan Indonesia," kata Nakatani.

Kementerian Pertahanan Jepang juga mengungkapkan bahwa kedua menteri pertahanan sepakat untuk mengadakan konsultasi mengenai keamanan maritim bersama, termasuk kerja sama dalam pengembangan peralatan pertahanan dan teknologi.

Dalam hal ini, Prabowo Subianto, yang menjadikan penguatan pertahanan sebagai prioritasnya, berencana untuk memperkuat militer Indonesia dengan membeli kapal selam, fregat, dan jet tempur, serta meningkatkan kerja sama pertahanan dengan negara lain.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Harumbi Prastya
Ekarina - Rina
Harumbi Prastya
EditorHarumbi Prastya