- Apa itu Think Policy?Think Policy adalah organisasi berbasis komunitas yang fokus pada pengembangan kapasitas anak muda dalam isu kebijakan publik di Indonesia.
- Apa tujuan utama Think Policy?Misinya adalah menjembatani generasi muda dengan dunia kebijakan agar lebih partisipatif, inklusif, dan berbasis data.
- Kegiatan apa saja yang dilakukan Think Policy?Think Policy mengadakan pelatihan, diskusi, riset, hingga program fellowship untuk membekali anak muda dengan keterampilan analisis kebijakan.
- Siapa target peserta Think Policy?Anak muda, profesional awal karier, serta individu yang tertarik mendalami dan berkontribusi dalam pembuatan kebijakan publik.
Siapa Afutami? Ini Profil Pendiri Think Policy dan Kariernya

- Afutami adalah aktivis perempuan yang aktif menyuarakan isu-isu sosial dan politik di Indonesia.
- Profil pendidikan Afutami mencakup S1 Hubungan Internasional di Universitas Indonesia, S2 di Harvard Kennedy School, dan program pertukaran pelajar di Nanyang Technological University Singapore.
- Afutami merupakan penulis buku Menjadi: Seni Membangun Kesadaran Tentang Diri dan Sekitar serta pendiri Think Policy yang fokus pada isu lingkungan, transisi digital, dan inklusi sosial.
Beberapa waktu terakhir nama Afutami menjadi perhatian publik. Ia aktif menyuarakan 17+8 Tuntutan Rakyat dan menjadi salah satu perwakilan yang menyerahkan dokumen tersebut di gedung DPR/MPR RI, Senayan, pada Kamis (4/9) bersama influencer dan aktivis lainnya.
Bukan hanya sekali itu saja Afutami lantang menyuarakan isu-isu sosial dan politik. Pasalnya, Afutami termasuk aktivis perempuan yang aktif membahas isu terkait masyarakat sekitar. Ia juga merupakan salah satu sosok penting dalam pendirian Think Policy.
Sebenarnya siapa Afutami yang jadi sorotan publik? Simak profil hingga perjalanan kariernya membangun Think Policy di bawah ini.
Siapa Afutami?

Andhyta Firselly Utami atau lebih akrab disapa Afutami merupakan sosok muda yang menaruh perhatian pada isu lingkungan dan kebijakan publik di Tanah Air. Ia lahir di Cianjur dan kini berdomisili di Jakarta.
Afutami pernah menempuh pendidikan S1 Hubungan Internasional di Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2018, Afutami berhasil menyelesaikan studi S2 di Harvard Kennedy School pada jurusan Kebijakan Publik. Ia juga pernah mengikuti program pertukaran pelajar di Nanyang Technological University Singapore.
Tidak hanya fokus pada pendidikan, Afutami juga mulai mengembangkan kariernya sejak di bangku perkuliahan. Dilansir akun LinkedIn pribadinya, Ia pernah bergabung dalam Energy Efficiency and Conservation Clearing House Assistant Researcher di Kementerian ESDM dan Open Government Indonesia Intern.
Pada tahun 2013-2016, Afutami pernah mengikuti program World Resources Institute. Ia sempat berkarier sebagai ekonom lingkungan di World Bank yang berbasis di Jakarta dari tahun 2018-2023. Ia juga dipercaya sebagai Spesialis Senior untuk Masalah Isu Prioritas di Kemendikbud pada tahun 2023-2024.
Siapa mantan suami Afutami?

Afutami diketahui pernah menikah dengan Wikan Anantabrata. Wikan Anantabrata dikenal sebagai videografer yang telah memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun di dunia perfilman. Wikan juga terlibat aktif dalam pembuatan konten dan pengeditan video.
Sayangnya, kehidupan pernikahan Afutami dan Wikan harus kandas. Perjalanan Afutami melewati momen perpisahan dengan orang tersayangnya ini dibagikannya melalui blog pribadinya. Afutami kini telah menikah kembali dengan Aditya Rian atau Ara sekitar tahun 2023.
Sekilas tentang buku Menjadi: Seni Membangun Kesadaran tentang Diri dan Sekitar karya Afutami

Perjalanan karier Afutami yang inspiratif dibagikannya melalui buku Menjadi: Seni Membangun Kesadaran Tentang Diri dan Sekitar. Buku tersebut diluncurkan pada tahun 2022 lewat penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Sesuai namanya, buku ini membahas tentang kemampuan berpikir manusia yang dipandang sebagai sebuah perjalanan. Afutami menjelaskan bahwa perjalanan seseorang akan menumbuhkan pemahaman tentang diri. Selain itu, seseorang bisa memecahkan masalah lebih efektif, terbuka pada pandangan baru, hingga menumbuhkan empati dalam suatu hubungan.
Buku ini menyajikan peta jalan yang membantu pembaca memproses penelusuran tersebut. Afutami sebagai penulis membagikan sejumlah paradoks yang ditemuinya, mulai dari nasionalisme dan humanisme hingga ekonomi dan lingkungan.
Buku Menjadi: Seni Membangun Kesadaran Tentang Diri dan Sekitar ditutup dengan ajakan kepada pembaca untuk berkontribusi nyata dalam memerdekakan diri dan membantu membangun hubungan lebih sehat dengan sekitar.
Mengenal Think Policy

Kepeduliannya yang besar pada sejumlah isu yang terjadi di masyarakat menginisiasinya untuk mendirikan Think Policy di tahun 2019. Think Policy merupakan komunitas profesional muda yang menawarkan pola pikir analitis untuk membuat kebijakan yang lebih baik di Indonesia. Mereka fokus pada isu lingkungan, transisi digital, dan inklusi sosial.
Kehadiran Think Policy bertujuan untuk mendorong keterlibatan publik dalam kebijakan berbasis bukti dan empati sehingga lebih mudah dipahami. Think Policy memberikan media bagi generasi muda untuk berkolaborasi dan bersuara secara profesional.
Pada tahun 2023, Afutami dan rekannya meluncurkan Bijak Memilih. Platform tersebut memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi lengkap mengenai pemilihan umum.
Hingga saat ini, Think Policy telah menjalin kemitraan dengan 20 instansi pemerintah, membangun jaringan dengan lebih dari 3 ribu profesional, dan membanguan platform dengan lebih dari 150 ribu audiens.
Demikian informasi mengenai siapa Afutami yang aktif menyuarakan isu-isu tentang keberlanjutan. Sosok Afutami yang sangat menginspirasi membuktikan bahwa perempuan bisa sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.