Jakarta, FORTUNE – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengusulkan kerja sama carbon capture, utilization, and storage (CCUS) dalam G20. Agar CCUS menjadi salah satu proyek kerja sama di Presidensi G20, Indonesia harus menjalin kerja sama multilateral dengan anggota G20 lainnya.
Dengan pengalaman yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan Kanada dalam pengembangan CCUS, Indonesia tertarik dapat bekerja sama. "Indonesia memang telah menjalin kerja sama dengan Jepang. Tapi itu tidak cukup. Diperlukan kerja sama dengan negara-negara lain agar skalanya lebih besar," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji, dalam keterangan resminya, Rabu (26/1).
G20 beranggotakan 19 negara ditambah Uni Eropa (EU). Negara-negara tersebut adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Saat ini Indonesia secara resmi memegang Presidensi G20 selama setahun, mulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022. Ada tiga topik utama yang bakal dibahas G20 tahun ini, yaitu sistem kesehatan dunia, transformasi ekonomi dan digital, dan transisi energi.